Mengenal Riwayat Sayyidil Walid Al Allamah Al Arif billah Al Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir Assegaf
Mengenal Riwayat Sayyidil Walid Al Allamah Al Arif billah Al Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir Assegaf
Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Segaf bin Muhammad bin Umar bin Thoha bin Umar bin Thoha bin Umar ash-Shofi bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Sayyidina Syekh Al-Imam Al-Qutb Abdurrahman As-segaf bin Syekh Muhammad Maula Ad-Dawilayh bin Syekh Ali Shohibud Dark bin Sayyidina Al-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Sayyidina Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam muhammad bin Sayyidina Ali bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib Marbat bin Sayyidina Al-Imam Kholi Qosam bin Sayyidina Alwi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib As-Shouma’ah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Shohib Saml bin Sayyidina Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina Al-Imam Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Sayyidina Al- Imam Muhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al-Imam Ja’far As-Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Al-Imam As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Al-Husein Rodiyallahu ‘Anhum Ajma’in.
Habib Abdurrahman lahir tahun 1908 di Cimanggu, Bogor. Beliau adalah putra Habib Ahmad bin AbdulQadir Assegaf. Ayahandanya sudah wafat ketika beliau masih kecil, tapi kondisi itu tidak menjadi halangan baginya untuk giat belajar.
Beliau mengenyam pendidikan di Jami’at Al-Khair, Jakarta, masa kecilnya sangat memperihatinkan, sebagaimana diceritakan anaknya,Habib Ali bin Abdurrahman “Walid itu orang yang tidak mampu. Bahkan beliau pernah berkata, “Barangkali dari seluruh anak yatim, yang termiskin adalah saya. Waktu lebaran, anak-anak mengenakan sandal atau sepatu, tapi saya tidak punya sandal apalagi sepatu”. Tidurnya pun di bangku sekolah. Tapi, kesulitan seperti itu tidak menyurutkannya untuk giat belajar.” Ketika masih belajar di Jami’at Al-Khair, prestasinya sangat cemerlang. Beliau selalu menempati peringkat pertama.
*Nilainya bagus , Akhlaknya menjadi teladan teman temannya. Untuk menuntut ilmu kepada seorang ulama,beliau tak segan segan melakukannya dengan bersusah payah menempuh perjalanan puluhan kolo meter," Walid itu kalau berburu ilmu sangat keras. Beliau sanggup berjalan berkilo kilo meter untuk berjalan ke Habib Abdulloh bin Muhsin Al-Atthos ( Habib Empang Bogor )." Selain Habib Empang Bogor, guru gurunya Habib Abdurrahman yang lain Adalah Habib Alwi bin Thohir Al-Haddad ( Mufti Johor,Malaysia ), Habib Alwi bin Muhammad bin Alwi Al-Haddad, Habib Ali bin Husein Al-Atthos ( Bungur, Jakarta ), Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi ( Kwitang, Jakarta ) KH.Mahmud ( Ulama Besar Jakarta ) dan Prof. Abdulloh bin Nuh ( Bogor ). Semasa menuntut ilmu, Habib Abdurrahman sangat tekun dan rajin, itulah sebabnya beliau mampu memyerap ilmu yang diajarkan guru gurunya. Ketekunannya yang luar biasa mengantarnya menguasai semua bidang ilmu agama, kemampuan berbahasa yang bagus pun mengantarkannya menjadi penulis dan orator yang handal. Beliau tidak hanya sangat menguasai Bahasa Arab, Tapi Bahasa Sunda dan Jawa halus. Habib Abdurrahman tidak sekedar disayang oleh para gurunya, Tapi lebih dari itu, Beliau pun murid kebanggan, Beliaulah satu satunya murid yang sangat menguasai tata Bahasa Arab, ilmu alat yang memang seharusnya digunakan untuk memahami kitab kitab klasik yang lazim yang disebut " kitab kuning " para gurunya menganjurkan murid murid yang lain mengacu pada pemahaman Habib Abdurrahman yang sangat tepat berdasarkan pemahaman dari segi tata Bahasa.
*Setelah menginjak usia Dewasa, Habib Abdurrahman dipercaya sebahgai guru di Madrasahnya, disinilah bakat dan keinginannya mengajar semakin menyala, Beliau menghabiskan waktunya untuk mengajar. Dan Hebatnya Habib Abdurrahman ternyata tidak hanya pawai dalam ilmu ilmu agama, Tapi bahkan juga pernah mengajar atau lebih tepatnya melatih bidang bidang yang lain, Seperti melatih kelompok musik ( dari seruling sampai terompet ) , Drum band, bahkan juga baris berbaris,
*Ketika Berusia 20 Tahun, Beliau pindah ke Bukit Duri, dan Berbekal pengalaman yang cukup panjang,beliaupun memdirikan Madrasah sendiri, Madrasah Tsaqofah Islamiyah, yang hingga sekarang masih eksis di Bukit Duri, Jakarta, sebagai Madrasah Khusus, sampai kini Madrasah Tsaqofah Islamiyah tidak pernah merujuk kurikulum yang ditetapkan pemerintah , mereka manerapkan kurikulum sendiri dan uniknya, Madrasah ini menggunakan buku-buku terbitan sendiri yang disusun oleh Sang pendiri, Habib Andurrahman Assegaf..Disini siswa yang cerdas dan cepat menguasai ilmu bisa loncat kelas, Dunia pendidikan memang tidak mungkin dipisahkan dari Habib Abdurrahman yang hampir seluruh masa hidupnya beliau baktikan untuk pendidkan, Beliau memang guru sejati, selain pengalamannya banyak dan kreatifitasnya dalam pendidikan luar biasa, pergaulannya pun luas,terutama dengan para ulama dan kaum pendidik Jakarta, Dalam keluarganya sendiri, Habib Abdurrahman dinilai oleh putra putrinya sebagai sosok yang konsisten dan disiplin dalam mendidik anak, beliau selalu menekankan kepada putra putrinya untuk menguasai berbagai disiplin ilmu, dan menuntut ilmu kepada banyak guru, Sebab ilmu yang dimilikinya tidak dapat diwariskan, " Beliau konsisten dan tegas dalam mendidik anak. Beliau juga memekankan bahwa dirinya tidak mau meninggalkan harta sebagai warisan untuk anak-anaknya. Beliau hanya me dorong anak-anaknya agar mencintai ilmu dan dunia pendidikan. Beliau ingin kami konsisten mengajar, karenanya beliau melarang kami melibatkan diri dengan urusan politik maupun masalah keduniaan, Seperti Dagang ,membuka Biro Haji, dan Sebagiannya,
*Habib Abdurrahman mempunyai putra dan putri 22 orang; diantaranya Habib Muhammad , Pemimpin Pesantren Tsaqofah islamiya di kawasan Ceger-Cipayung Jakarta Timur, Habib Ali , Memimpin Majlis Ta'lim Al Affaf di Wilayah Tebet, Habib Alwi , Memimpin Majlis Ta'lim Zaadul Muslim di Bukit Duri , Habib Umar Memimpin Pesantren Al Kifahi Ats-Tsaqofi di Bukit Duri dan Habib Abu Bakar , Memimpin Pesantren Al-Busyro di Citayam, Jumlah jemaah mereka ribuan orang. Sebagi ulama sepuh yang sangat alim, beliau sangat disegani dan berpengaruh, juga layak diteladani. Bukan hanya kegigihannya dalam mengajar ,tapi juga produktifitasnya dalam mengarang kitab. Kitab kita buah karyanya tidak sebatas satu macam ilmu agama, melainkan memcakup berbagai macam ilmu, mulai ilmu Tauhid, Tafsir, Akhlak, Fiqih hingga Sastra. Bukan hanya dalama Bahasa Arab ,tapi juga dalam Bahasa Melayu dan Sunda yang ditulis dengan huruf Arab yang dikenal sebagai huruf Jawi dan Pegon. Kitab Karyanya Antara lain : Hilyatul Janah , Syafinatus Said, Mizbahuz Zaman , sayang puluhan karya itu hanya dicetak terbatas dan memang hanya digunakan untuk kepentingan para Santri dan Siswa Madrasah Tsaqofah islamiyah
*Habib Abdurrahman juga dikenal sebagai ulama yang disiplin,sederhana dan ikhlas dalam hal apapun beliau selalu mementingkan kesederhanaan dan kedisiplinannya, tidak hanya dalam hal mengajar,tapi juga dalam soal makan, "Walid itu tidak akan pernah makan sebelum waktunya.dimanapun ia selalu makan tepat waktu," Kata Habib Ali , Mengenai ke ikhlasannya dan kedermawanannya, beliau selalu siap menolong siapa saja yang membhtuhkan bantuannya. Pada tahun 1960-an, Habib Abdurrahman mengalami kebutaan selama 5tahun, namun musibah itu tidak mnyurutkan semangatnya dalam menegakkan syariat islam, pada masa masa itulah beliau menciptakan rangkaian Syair indah memuji kebesaran Alloh SWT dalam sebuah Tawasul,yang kemudian disebut Tawasul Al-Walid Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf
*Wafatnya Habib Abdurrahman Assegaf Suatu hari, seorang santri Darul Musthafa Tarim Hadramaut, asal Indoneaia yang merupakan adik dari menantu Habib Ali bin Sayyidil Walid Habib Abdurrahman Assegaf, mendapat pesan dari seorang Ulama Besar disana, Habib Abdulloh bin Muhammad bin Alwi bin Syahab " Saya mempi bertemu Rasulullah SAW, Tapi Wajahnya menyerupai Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf. Tolong beritahu anak anak beliau, jangan jauh jauh dari Walid," Sang santri itu langsung menelpon keluarganya di indonesia.hingga akhirnya kabar dari Hadramaut itu diterima keluarga Sayyidil Walid Habib Abdurrahman di Bukit Duri Jakarta, Seminggu kemudian apa yang diperkirakan itu pun tiba tepatnya Senin siang Jam 12.45, Maret 2007 , bertepatan 7 Rabi'ul Awwal 1428 H. langit jakarta seakan menggelap. Kamu muslim ibu kota terguncang oleh berita Wafatnya Al Allamah Al Arief Billah Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf .dalam usia kurang lebih 105 tahun, Jenazah Ulama Besar yang ilmu , Akhlak dan keistiqomahannya sangat dikagumi itu, disemayamkan di ruang depan rumahnya yang bersahaja,tepat disisi Sekretariat Yayasan Madrasah Tsaqofah, di Jln Perkutut No.273 Bukit Duri Puteran ,Tebet, Jakarta Selatan , kalimat tahlil dan pembacaan Surat Yaasiin bergema sepanjang hari sampai menjelang pemakamannya keesokan harinya. Gelombang jemaah yang terus berdatangan bak air bah, pihak keluarga memutuskan pemakaman akan dilakukan Ba'da Dzuhur di pemakaman Kampung Lolongok, Tepatnya di Belakang Kramat Empang
*Acara pelepasan Jenazah dibuka dengan Sambutan dari pihak keluarga, yang diwakili Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf.dengan nada sedih Habib Ali bin Sayyidil Walid Habib Abdurrahman Assegaf mengucapkan terima kasih kepada para pecinta Habib Abdurrahman yang telah datang bertakziah dan membantu proses pengurusan Jenazah selanjutnya Habib Ali bin Sayyidil Walid Habib Abdurrahman tersebut mengungkapkan keutamaan keutamaan almarhum " Beliau rindu kepada Rasulullah SAW. Beliau ungkapkan rasa rindu itu lewat Sholawat Sholawat yang tidak pernah lepas dari bibirnya setiap hari."katanya , Puluhan ribu pelayat yang berdiri berdesak desakan pun mulai sesunggukan karena terharu. Apalagi ketika Habib Ali, yang berbicara,tampil dengan suara bergetar, " Hari ini ,kita tidak seperti hari hari yang lalu, kita berbicara tentang bagaimana memelihara anak yatim. tapi, kali ini, kita semua menjadi anak yatim." kata Habib Ali, yang mengibaratkan hadirin sebagai anak yatim. Betapa tidak, Habib Abdurrahman dianggap sebagai orangtua tidak hanya oleh kuarganya , tapi juga oleh jamaah. Semasa hidupnya,beliau senantiasa mengayomi, membimbing dan setia mendengar keluh kesah jamaah. Tapi kini, sang pelita itu telah pergi. Sebagian hadirin terguguk menangis ,bahkan ada yang histeris ," Kepargian Walid sudah diramal jauh jauh hari,suatu hari beliau pernah berkata kepada saya, "Umimu dulu yang berpulang kepada Allah SWT, Setelah itu baru saya, Dan benarlah, ibunda Hj.Barkah ( Istri Walid ) berpulang sekitar tujuh bulan yang lalu ,tepatnya pada 26 juni 2006, Walid juga pernah berkata kepada keluarganya, "Saya pulang pada hari Senin
*Jam 12.00 , Jenazah di Sholatkan di depan kediaman Walid , dengan Imam, Habib Abdul Qodir bin Muhammad Al Haddad Al Hawi ( Condet ) pada hari itu juga, Besan Habib Abdurrahman ,Syarifah Ruqayah binti Muhammad bin Ali Al-Athos juga disholatkan , Pukul 13.00 , iring iringan Jenazah mulai bergerak menuju Empang Bogor, melalui Jalan Tol Jagorawi, Ribuan kendaraan termasuk motor mengiringi Ambulance yang membawa jenazah , disaat mobil jenazah yang dikawal dua mobil dari kepolisian mulai mendekati pintu makam pukul 16.15 konsentrasi masa yang terpusat disitu luar biasa banyaknya, Suasana pun menjadi agak gaduh, maka setelah jenazah dikeluarkan dari Ambulance dan dibawa menuju liang lahat sekitar 30m dari pintu masuk, suasana penuh kesedihan sungguh sangat terasa, banyak yang tak kuat menahan tangis, Segera setelah itu, Jenazah dimasukan ke liang lahat sambil terus diiringi dzikir yang tak henti dari para jamaah, Mewakili dari Shohibul Bait, Habib Hamid bin Abdulloh Al-Kaff , Pengasuh Pondok Pesantren Al-Haromain Asy-Syarifain Pondok Rangon, Cipayung, memberikan Tausiyahnya, " Sungguh kita bersama-sama telah kehilangan seorang Ulama Besar, Sungguh telah padam lampu yang sangat besar ,yang menerangi kota Jakarta, "katanya" Beruntunglah murid-muridnya yang telah menimba ilmu pada Almarhum. Ingatlah selalu pesan Almarhum saya sering mendengar pada acara haul, kalau saya sudah meninggal dunia, perbanyaklah mengirimkan Fatihah untuk saya..
Tawasul Sayyidil Walid Al Allamah Al Arif billah Al Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir Assegaf
إِلَهِى بِجَاهِ اْلأَنْبِِيَاءْ وَاْلمَلاََئِكَة
Ya Allah dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat
وَبِاْلأَوْلِيَاءِجُدْلَنَابِاْلإِجَابَةِ
Dan dengan karomah para Wali terimalah permohonan kami
إِلهَىِ تَوَسَّلْنَابِقُرْآنِكَ اْلكَرِيْم
Ya Allah dengan perantara Kitab-Mu Al-Qur’an yang mulia
تُنَوِّرْبَصِيْرَتِى وَسَمْعِى وَمُقْلَتِى
Aku mohon terangilah hatiku, pendengaranku dan mataku
وَتُلْهِمُنِى رُشْدِى وَتَرْزُقُنِى عِلْمَ اْﻟ
Dan Ilhamilah aku kebenaran dan berilah aku ilmu
يَقِيْنِ تُوَفِّقْنِى لِحُسْنىِ اْلعِبَادَةِ
Yakin serta taufiq agar aku dapat beribadah dengan sebaik-baiknya
بِأَسْمَآئِكَ اْلحُسْنىَ تَجُوْدُ بِتَوْبَةِ
Dengan Asmaul Husna-Mu Ya Allah berilah aku taubat
نَصُوْحٍ تَغْفِرُلِى ذُنُوْبِى وَزَلَّتِى
Yang sebenar-benarnya, yang dapat mengampuni semua dosa dan kesalahanku
وَتَنْظُرُنِى فِى كُلِّ حَالٍ وَلمَحَةٍ
Dan pandanglah aku dengan pandangan Rahmat-Mu setiap waktu dan kejapan mata
تُنَجِّى بِهَا مِنْ هَوْلِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ
Dengan Asma-Mu Ya Allah selamatkanlah aku dari huru-hara hari kiamat
وَبِالْمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ تَشْرَحُ لِى صَدْرِى
Dan dengan kebesaran Nabi yang terpilih Nabi Muhammad Rosululloh lapangkanlah dadaku
تُيَسِّرُلِى أَمْرِى وَتَكْشِفُ كُرْبَتِى
Mudahkanlah urusanku dan lepaskanlah kesukaran dan kesulitanku
وَبِاْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمَلاَئِكَةِ اْلكِرَامْ
Dan dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat yang Mulia
تُحَقِّقُ بِالتَّقْوَى وَإِدْرَاكِ غَايَتِى
Kuatkanlah aku untuk bertaqwa dan untuk mencapai tujuanku
بِهِمْ وَبِاْلأَوْلِيَاءِ تُلْحِقُنِى بِهِمْ
Dengan kebesaran mereka dan karomah para Wali pertemukanlah aku dengan mereka,
وَذُرِّيَّتِى وَشِيْعَتِى وَعَشِيْرَتِى
Dan juga keturunanku, para pengikutku dan keluargaku
وَتَصْرِفُ عَنِّى كُلِّ شَرٍّ بِحَقِّهِمْ
Dengan kemuliaan mereka, hindarkanlah aku dari segala kejahatan
وَشَرًّالِذِى شَرٍّ مِنِ انْسٍ وَجِنَّةِ
Dan kejahatan-kejahan, baik yang disengaja dari manusia maupun jin.
بِفَضْلِكَ بَشِّرْنِى بِحُسْنِ اْلخَوَاتِمِ
Dengan karuniaMu Ya Allah, gembirakanlah aku dengan mati Khusnul Khotimah,
وَبِالرَّحْمَةِ ادْخِلْنِى بِدَارِاْلإِقَامَةِ
Dan dengan rahmatMu, masukanlah aku kedalam surgaMu yang abadi
عَلَيْهِمْ مِنَ اْلمَوْلَى صَلاَةٌ وَتَسْلِيْمٌ
Semoga Allah memberikan Rahmat, salam sejahtera kepada mereka
وَرِضْوَانُ ِاسْتَجِبْ إِلَهِى مُنَاجَاتِى
Dan juga keridhoan-Nya terimalah do’aku ini Ya Allah…
Wallohua'lam BhisShawaab.. Minta maap minta Rido Alfaqir Bilamana ada kesalahan dalam penulisan kata,ucapan dan bahasa.. lebih kurang minta maap minta Rido
Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Segaf bin Muhammad bin Umar bin Thoha bin Umar bin Thoha bin Umar ash-Shofi bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Sayyidina Syekh Al-Imam Al-Qutb Abdurrahman As-segaf bin Syekh Muhammad Maula Ad-Dawilayh bin Syekh Ali Shohibud Dark bin Sayyidina Al-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Sayyidina Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam muhammad bin Sayyidina Ali bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib Marbat bin Sayyidina Al-Imam Kholi Qosam bin Sayyidina Alwi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib As-Shouma’ah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Shohib Saml bin Sayyidina Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina Al-Imam Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Sayyidina Al- Imam Muhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al-Imam Ja’far As-Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Al-Imam As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Al-Husein Rodiyallahu ‘Anhum Ajma’in.
Habib Abdurrahman lahir tahun 1908 di Cimanggu, Bogor. Beliau adalah putra Habib Ahmad bin AbdulQadir Assegaf. Ayahandanya sudah wafat ketika beliau masih kecil, tapi kondisi itu tidak menjadi halangan baginya untuk giat belajar.
Beliau mengenyam pendidikan di Jami’at Al-Khair, Jakarta, masa kecilnya sangat memperihatinkan, sebagaimana diceritakan anaknya,Habib Ali bin Abdurrahman “Walid itu orang yang tidak mampu. Bahkan beliau pernah berkata, “Barangkali dari seluruh anak yatim, yang termiskin adalah saya. Waktu lebaran, anak-anak mengenakan sandal atau sepatu, tapi saya tidak punya sandal apalagi sepatu”. Tidurnya pun di bangku sekolah. Tapi, kesulitan seperti itu tidak menyurutkannya untuk giat belajar.” Ketika masih belajar di Jami’at Al-Khair, prestasinya sangat cemerlang. Beliau selalu menempati peringkat pertama.
*Nilainya bagus , Akhlaknya menjadi teladan teman temannya. Untuk menuntut ilmu kepada seorang ulama,beliau tak segan segan melakukannya dengan bersusah payah menempuh perjalanan puluhan kolo meter," Walid itu kalau berburu ilmu sangat keras. Beliau sanggup berjalan berkilo kilo meter untuk berjalan ke Habib Abdulloh bin Muhsin Al-Atthos ( Habib Empang Bogor )." Selain Habib Empang Bogor, guru gurunya Habib Abdurrahman yang lain Adalah Habib Alwi bin Thohir Al-Haddad ( Mufti Johor,Malaysia ), Habib Alwi bin Muhammad bin Alwi Al-Haddad, Habib Ali bin Husein Al-Atthos ( Bungur, Jakarta ), Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi ( Kwitang, Jakarta ) KH.Mahmud ( Ulama Besar Jakarta ) dan Prof. Abdulloh bin Nuh ( Bogor ). Semasa menuntut ilmu, Habib Abdurrahman sangat tekun dan rajin, itulah sebabnya beliau mampu memyerap ilmu yang diajarkan guru gurunya. Ketekunannya yang luar biasa mengantarnya menguasai semua bidang ilmu agama, kemampuan berbahasa yang bagus pun mengantarkannya menjadi penulis dan orator yang handal. Beliau tidak hanya sangat menguasai Bahasa Arab, Tapi Bahasa Sunda dan Jawa halus. Habib Abdurrahman tidak sekedar disayang oleh para gurunya, Tapi lebih dari itu, Beliau pun murid kebanggan, Beliaulah satu satunya murid yang sangat menguasai tata Bahasa Arab, ilmu alat yang memang seharusnya digunakan untuk memahami kitab kitab klasik yang lazim yang disebut " kitab kuning " para gurunya menganjurkan murid murid yang lain mengacu pada pemahaman Habib Abdurrahman yang sangat tepat berdasarkan pemahaman dari segi tata Bahasa.
*Setelah menginjak usia Dewasa, Habib Abdurrahman dipercaya sebahgai guru di Madrasahnya, disinilah bakat dan keinginannya mengajar semakin menyala, Beliau menghabiskan waktunya untuk mengajar. Dan Hebatnya Habib Abdurrahman ternyata tidak hanya pawai dalam ilmu ilmu agama, Tapi bahkan juga pernah mengajar atau lebih tepatnya melatih bidang bidang yang lain, Seperti melatih kelompok musik ( dari seruling sampai terompet ) , Drum band, bahkan juga baris berbaris,
*Ketika Berusia 20 Tahun, Beliau pindah ke Bukit Duri, dan Berbekal pengalaman yang cukup panjang,beliaupun memdirikan Madrasah sendiri, Madrasah Tsaqofah Islamiyah, yang hingga sekarang masih eksis di Bukit Duri, Jakarta, sebagai Madrasah Khusus, sampai kini Madrasah Tsaqofah Islamiyah tidak pernah merujuk kurikulum yang ditetapkan pemerintah , mereka manerapkan kurikulum sendiri dan uniknya, Madrasah ini menggunakan buku-buku terbitan sendiri yang disusun oleh Sang pendiri, Habib Andurrahman Assegaf..Disini siswa yang cerdas dan cepat menguasai ilmu bisa loncat kelas, Dunia pendidikan memang tidak mungkin dipisahkan dari Habib Abdurrahman yang hampir seluruh masa hidupnya beliau baktikan untuk pendidkan, Beliau memang guru sejati, selain pengalamannya banyak dan kreatifitasnya dalam pendidikan luar biasa, pergaulannya pun luas,terutama dengan para ulama dan kaum pendidik Jakarta, Dalam keluarganya sendiri, Habib Abdurrahman dinilai oleh putra putrinya sebagai sosok yang konsisten dan disiplin dalam mendidik anak, beliau selalu menekankan kepada putra putrinya untuk menguasai berbagai disiplin ilmu, dan menuntut ilmu kepada banyak guru, Sebab ilmu yang dimilikinya tidak dapat diwariskan, " Beliau konsisten dan tegas dalam mendidik anak. Beliau juga memekankan bahwa dirinya tidak mau meninggalkan harta sebagai warisan untuk anak-anaknya. Beliau hanya me dorong anak-anaknya agar mencintai ilmu dan dunia pendidikan. Beliau ingin kami konsisten mengajar, karenanya beliau melarang kami melibatkan diri dengan urusan politik maupun masalah keduniaan, Seperti Dagang ,membuka Biro Haji, dan Sebagiannya,
*Habib Abdurrahman mempunyai putra dan putri 22 orang; diantaranya Habib Muhammad , Pemimpin Pesantren Tsaqofah islamiya di kawasan Ceger-Cipayung Jakarta Timur, Habib Ali , Memimpin Majlis Ta'lim Al Affaf di Wilayah Tebet, Habib Alwi , Memimpin Majlis Ta'lim Zaadul Muslim di Bukit Duri , Habib Umar Memimpin Pesantren Al Kifahi Ats-Tsaqofi di Bukit Duri dan Habib Abu Bakar , Memimpin Pesantren Al-Busyro di Citayam, Jumlah jemaah mereka ribuan orang. Sebagi ulama sepuh yang sangat alim, beliau sangat disegani dan berpengaruh, juga layak diteladani. Bukan hanya kegigihannya dalam mengajar ,tapi juga produktifitasnya dalam mengarang kitab. Kitab kita buah karyanya tidak sebatas satu macam ilmu agama, melainkan memcakup berbagai macam ilmu, mulai ilmu Tauhid, Tafsir, Akhlak, Fiqih hingga Sastra. Bukan hanya dalama Bahasa Arab ,tapi juga dalam Bahasa Melayu dan Sunda yang ditulis dengan huruf Arab yang dikenal sebagai huruf Jawi dan Pegon. Kitab Karyanya Antara lain : Hilyatul Janah , Syafinatus Said, Mizbahuz Zaman , sayang puluhan karya itu hanya dicetak terbatas dan memang hanya digunakan untuk kepentingan para Santri dan Siswa Madrasah Tsaqofah islamiyah
*Habib Abdurrahman juga dikenal sebagai ulama yang disiplin,sederhana dan ikhlas dalam hal apapun beliau selalu mementingkan kesederhanaan dan kedisiplinannya, tidak hanya dalam hal mengajar,tapi juga dalam soal makan, "Walid itu tidak akan pernah makan sebelum waktunya.dimanapun ia selalu makan tepat waktu," Kata Habib Ali , Mengenai ke ikhlasannya dan kedermawanannya, beliau selalu siap menolong siapa saja yang membhtuhkan bantuannya. Pada tahun 1960-an, Habib Abdurrahman mengalami kebutaan selama 5tahun, namun musibah itu tidak mnyurutkan semangatnya dalam menegakkan syariat islam, pada masa masa itulah beliau menciptakan rangkaian Syair indah memuji kebesaran Alloh SWT dalam sebuah Tawasul,yang kemudian disebut Tawasul Al-Walid Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf
*Wafatnya Habib Abdurrahman Assegaf Suatu hari, seorang santri Darul Musthafa Tarim Hadramaut, asal Indoneaia yang merupakan adik dari menantu Habib Ali bin Sayyidil Walid Habib Abdurrahman Assegaf, mendapat pesan dari seorang Ulama Besar disana, Habib Abdulloh bin Muhammad bin Alwi bin Syahab " Saya mempi bertemu Rasulullah SAW, Tapi Wajahnya menyerupai Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf. Tolong beritahu anak anak beliau, jangan jauh jauh dari Walid," Sang santri itu langsung menelpon keluarganya di indonesia.hingga akhirnya kabar dari Hadramaut itu diterima keluarga Sayyidil Walid Habib Abdurrahman di Bukit Duri Jakarta, Seminggu kemudian apa yang diperkirakan itu pun tiba tepatnya Senin siang Jam 12.45, Maret 2007 , bertepatan 7 Rabi'ul Awwal 1428 H. langit jakarta seakan menggelap. Kamu muslim ibu kota terguncang oleh berita Wafatnya Al Allamah Al Arief Billah Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf .dalam usia kurang lebih 105 tahun, Jenazah Ulama Besar yang ilmu , Akhlak dan keistiqomahannya sangat dikagumi itu, disemayamkan di ruang depan rumahnya yang bersahaja,tepat disisi Sekretariat Yayasan Madrasah Tsaqofah, di Jln Perkutut No.273 Bukit Duri Puteran ,Tebet, Jakarta Selatan , kalimat tahlil dan pembacaan Surat Yaasiin bergema sepanjang hari sampai menjelang pemakamannya keesokan harinya. Gelombang jemaah yang terus berdatangan bak air bah, pihak keluarga memutuskan pemakaman akan dilakukan Ba'da Dzuhur di pemakaman Kampung Lolongok, Tepatnya di Belakang Kramat Empang
*Acara pelepasan Jenazah dibuka dengan Sambutan dari pihak keluarga, yang diwakili Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf.dengan nada sedih Habib Ali bin Sayyidil Walid Habib Abdurrahman Assegaf mengucapkan terima kasih kepada para pecinta Habib Abdurrahman yang telah datang bertakziah dan membantu proses pengurusan Jenazah selanjutnya Habib Ali bin Sayyidil Walid Habib Abdurrahman tersebut mengungkapkan keutamaan keutamaan almarhum " Beliau rindu kepada Rasulullah SAW. Beliau ungkapkan rasa rindu itu lewat Sholawat Sholawat yang tidak pernah lepas dari bibirnya setiap hari."katanya , Puluhan ribu pelayat yang berdiri berdesak desakan pun mulai sesunggukan karena terharu. Apalagi ketika Habib Ali, yang berbicara,tampil dengan suara bergetar, " Hari ini ,kita tidak seperti hari hari yang lalu, kita berbicara tentang bagaimana memelihara anak yatim. tapi, kali ini, kita semua menjadi anak yatim." kata Habib Ali, yang mengibaratkan hadirin sebagai anak yatim. Betapa tidak, Habib Abdurrahman dianggap sebagai orangtua tidak hanya oleh kuarganya , tapi juga oleh jamaah. Semasa hidupnya,beliau senantiasa mengayomi, membimbing dan setia mendengar keluh kesah jamaah. Tapi kini, sang pelita itu telah pergi. Sebagian hadirin terguguk menangis ,bahkan ada yang histeris ," Kepargian Walid sudah diramal jauh jauh hari,suatu hari beliau pernah berkata kepada saya, "Umimu dulu yang berpulang kepada Allah SWT, Setelah itu baru saya, Dan benarlah, ibunda Hj.Barkah ( Istri Walid ) berpulang sekitar tujuh bulan yang lalu ,tepatnya pada 26 juni 2006, Walid juga pernah berkata kepada keluarganya, "Saya pulang pada hari Senin
*Jam 12.00 , Jenazah di Sholatkan di depan kediaman Walid , dengan Imam, Habib Abdul Qodir bin Muhammad Al Haddad Al Hawi ( Condet ) pada hari itu juga, Besan Habib Abdurrahman ,Syarifah Ruqayah binti Muhammad bin Ali Al-Athos juga disholatkan , Pukul 13.00 , iring iringan Jenazah mulai bergerak menuju Empang Bogor, melalui Jalan Tol Jagorawi, Ribuan kendaraan termasuk motor mengiringi Ambulance yang membawa jenazah , disaat mobil jenazah yang dikawal dua mobil dari kepolisian mulai mendekati pintu makam pukul 16.15 konsentrasi masa yang terpusat disitu luar biasa banyaknya, Suasana pun menjadi agak gaduh, maka setelah jenazah dikeluarkan dari Ambulance dan dibawa menuju liang lahat sekitar 30m dari pintu masuk, suasana penuh kesedihan sungguh sangat terasa, banyak yang tak kuat menahan tangis, Segera setelah itu, Jenazah dimasukan ke liang lahat sambil terus diiringi dzikir yang tak henti dari para jamaah, Mewakili dari Shohibul Bait, Habib Hamid bin Abdulloh Al-Kaff , Pengasuh Pondok Pesantren Al-Haromain Asy-Syarifain Pondok Rangon, Cipayung, memberikan Tausiyahnya, " Sungguh kita bersama-sama telah kehilangan seorang Ulama Besar, Sungguh telah padam lampu yang sangat besar ,yang menerangi kota Jakarta, "katanya" Beruntunglah murid-muridnya yang telah menimba ilmu pada Almarhum. Ingatlah selalu pesan Almarhum saya sering mendengar pada acara haul, kalau saya sudah meninggal dunia, perbanyaklah mengirimkan Fatihah untuk saya..
Tawasul Sayyidil Walid Al Allamah Al Arif billah Al Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir Assegaf
إِلَهِى بِجَاهِ اْلأَنْبِِيَاءْ وَاْلمَلاََئِكَة
Ya Allah dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat
وَبِاْلأَوْلِيَاءِجُدْلَنَابِاْلإِجَابَةِ
Dan dengan karomah para Wali terimalah permohonan kami
إِلهَىِ تَوَسَّلْنَابِقُرْآنِكَ اْلكَرِيْم
Ya Allah dengan perantara Kitab-Mu Al-Qur’an yang mulia
تُنَوِّرْبَصِيْرَتِى وَسَمْعِى وَمُقْلَتِى
Aku mohon terangilah hatiku, pendengaranku dan mataku
وَتُلْهِمُنِى رُشْدِى وَتَرْزُقُنِى عِلْمَ اْﻟ
Dan Ilhamilah aku kebenaran dan berilah aku ilmu
يَقِيْنِ تُوَفِّقْنِى لِحُسْنىِ اْلعِبَادَةِ
Yakin serta taufiq agar aku dapat beribadah dengan sebaik-baiknya
بِأَسْمَآئِكَ اْلحُسْنىَ تَجُوْدُ بِتَوْبَةِ
Dengan Asmaul Husna-Mu Ya Allah berilah aku taubat
نَصُوْحٍ تَغْفِرُلِى ذُنُوْبِى وَزَلَّتِى
Yang sebenar-benarnya, yang dapat mengampuni semua dosa dan kesalahanku
وَتَنْظُرُنِى فِى كُلِّ حَالٍ وَلمَحَةٍ
Dan pandanglah aku dengan pandangan Rahmat-Mu setiap waktu dan kejapan mata
تُنَجِّى بِهَا مِنْ هَوْلِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ
Dengan Asma-Mu Ya Allah selamatkanlah aku dari huru-hara hari kiamat
وَبِالْمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ تَشْرَحُ لِى صَدْرِى
Dan dengan kebesaran Nabi yang terpilih Nabi Muhammad Rosululloh lapangkanlah dadaku
تُيَسِّرُلِى أَمْرِى وَتَكْشِفُ كُرْبَتِى
Mudahkanlah urusanku dan lepaskanlah kesukaran dan kesulitanku
وَبِاْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمَلاَئِكَةِ اْلكِرَامْ
Dan dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat yang Mulia
تُحَقِّقُ بِالتَّقْوَى وَإِدْرَاكِ غَايَتِى
Kuatkanlah aku untuk bertaqwa dan untuk mencapai tujuanku
بِهِمْ وَبِاْلأَوْلِيَاءِ تُلْحِقُنِى بِهِمْ
Dengan kebesaran mereka dan karomah para Wali pertemukanlah aku dengan mereka,
وَذُرِّيَّتِى وَشِيْعَتِى وَعَشِيْرَتِى
Dan juga keturunanku, para pengikutku dan keluargaku
وَتَصْرِفُ عَنِّى كُلِّ شَرٍّ بِحَقِّهِمْ
Dengan kemuliaan mereka, hindarkanlah aku dari segala kejahatan
وَشَرًّالِذِى شَرٍّ مِنِ انْسٍ وَجِنَّةِ
Dan kejahatan-kejahan, baik yang disengaja dari manusia maupun jin.
بِفَضْلِكَ بَشِّرْنِى بِحُسْنِ اْلخَوَاتِمِ
Dengan karuniaMu Ya Allah, gembirakanlah aku dengan mati Khusnul Khotimah,
وَبِالرَّحْمَةِ ادْخِلْنِى بِدَارِاْلإِقَامَةِ
Dan dengan rahmatMu, masukanlah aku kedalam surgaMu yang abadi
عَلَيْهِمْ مِنَ اْلمَوْلَى صَلاَةٌ وَتَسْلِيْمٌ
Semoga Allah memberikan Rahmat, salam sejahtera kepada mereka
وَرِضْوَانُ ِاسْتَجِبْ إِلَهِى مُنَاجَاتِى
Dan juga keridhoan-Nya terimalah do’aku ini Ya Allah…
Wallohua'lam BhisShawaab.. Minta maap minta Rido Alfaqir Bilamana ada kesalahan dalam penulisan kata,ucapan dan bahasa.. lebih kurang minta maap minta Rido
Al hamdulilah masya allah laquwata illa bilah
BalasHapusCasinos Near Me - Las Vegas, NV - MapYRO
BalasHapus10 Best Casinos Near 거제 출장안마 Me - Las Vegas, NV. 부산광역 출장마사지 MapYRO has a total of 828 land-based casinos, MapYRO 파주 출장안마 is open 24 hours a day, 7 days a 광명 출장안마 week, 양산 출장샵