SEDIKIT ILMU PARA WALIYULLAH PADA MASANYA
🌺💞 Yang diperlukan Manusia dalam Mengarungi Kehidupan adalah Ketenangan Bathin 💞🌺
.
Sayyidil Jid, Sayyidil Waalid Al Imam Al 'Allamah Al 'Arif Billah Al Ustadzunal Barokah Al Habib Abdurrohman Assegaf R.A bersama Prof.Dr.Al Imam Al 'Allamah Al 'Arif Billah Al Musnid Al Muhadist Habr, Al Ustadz Al Habib Abdulloh Bin Abdul Qodir Bilfaqih R.A
.
Semoga kita semua, yang masih terus menerus mengucap Nama beliau, Menjalani Nasehat beliau, Menjalani perintah beliau dan To'at pada beliau karena tuntunan beliau yaitu Orang Orang Sholeh, ALLOH Ta'ala akan Mudahkan apa apa yang kita Jalankan , Mendapatkan keberkahan dari Beliau, dan Qobul segala macam bentuk Hajat Hajat kita , Aaaamiiin ALLOHumma Aaaamiiin
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Al imam Al Quthbul Robbany Al Ghouts Al Arif Billah As Syeikh Abil Hasan Asy-Syadzily RA. menyatakan:
ﻻ ﻳﻜﻤﻞ ﻋﺎﻟﻢ ﻓﻲ ﻣﻘﺎﻡ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﺒﺘﻠﻰ ﺑﺄﺭﺑﻊ : ﺷﻤﺎﺗﺔ ﺍﻷﻋﺪﺍﺀ، ﻭﻣﻼﻣﺔ ﺍﻷﺻﺪﻗﺎﺀ، ﻭﻃﻌﻦ ﺍﻟﺠﻬﺎﻝ، ﻭﺣﺴﺪ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ . ﻓﺈﻥ ﺻﺒﺮ ﺟﻌﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﺎً ﻳﻘﺘﺪﻯ ﺑﻪ
Seorang yang " Alim " takkan dapat mencapai tingkat kesempurnaan atas ilmunya hingga dirinya mengalami 4 ujian dari Allah Ta'ala :
1. Kegembiraan musuh-musuhnya yang disebabkan cobaan (ujian) yang menimpanya
2. Celaan para sahabat-sahabatnya
3. Hinaan dari orang-orang yang bodoh
4. Iri hati (kedengkian) dari kalangan ulama juga
Maka apabila ia mampu bersabar terhadap itu semua, Niscaya Allah Ta'ala akan menjadikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang diikuti (Panutan dari banyak orang)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
.
Keyakinan akan bertambah kuat dan semakin membaik dengan beberapa sebab: Diantara yang menjadi dasar utamanya, yaitu seorang hamba mendengar dan menghayati dengan hati serta telinganya akan kandungan isi ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Nabawi yang menunjukkan tentang kebesaran, keagungan, kesempurnaan dan keesaan Allah swt dalam penciptaan, pengaturan dan kekuasaan, serta tentang kebenaran para nabi dan rasul. kesempurnaan ajaran mereka dan juga bukti yang mereka miliki berupa mukjizat serta hukuman apa yang menimpa orang- orang yang mendustakan dan menentang mereka. Selain itu juga tentang pahala yang akan diperoleh oleh orang-orang yang baik dan hukuman bagi yang menentang kelak di hari kiamat. Dan yang menjadi bukti bahwa hal ini dapat menambah keyakinan, adalah firman Allah swt:
.
. أولم يكفهم أنآأنزلنا عليك الكتب يتلى عليهم . .
.
Artinya: "Dan apakah tidak cukup bagi mereka, bahwasannya Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) sedang hal itu dibacakan kepada mereka. (Qs. al-Ankabut ayat: 51).
.
.
Kemudian, mengamati dengan penuh penghayatan akan keindahan langit dan bumi serta segala sesuatu keajaiban ciptaan Allah swt yang tersebar didalamnya. Keterangan bahwa cara ini dapat menambahkan keyakinan telah disebutkan dalam firman Allah swt:
.
.
سنريهم ءايتنا فى الأفاق وفي أنفسهم حتى يتبين لهم أنه الحق ؛ أولم يكف بربك أنه ؛
Artinya: "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda- tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa a-Qur'an itu adalah benar. (Qs. Fushilat ayat: 53 ).
.
.
Lalu menerapkan apa yang diimaninya secara dzahir dan batin dengan penuh kesungguhan dan sesuai kemampuannya. Cara ini juga dapat menambah keyakinan sebagaimana yang disebutkan oleh Allah swt dalam firman-Nya:
.
. والذين جهدوا فينا لنهدينهم سبلنا
Artinya : "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami
( al-Ankabut ayat: 69)
.
. Risalatul muawanah
Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad Ra.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
* Diriwayatkan ada seorang pemuda dari bani israil (keturunan ISRAEL), yang ingin meuntut ilmu agama ke luar negri, sampai berita tersebut pada seorang nabi yang hidup pada zaman itu,seorang nabi itu pun memanggil si pemuda tersebut dan sipemuda itu pun menjumpai sang nabi tersebut.
sang nabi pun seraya berkata : "Hay anak muda, dalaam pandangan agama cukup pada tiga hal, dimana dalam tiga hal tersebut sudah mencakup segala ilmu yg telah diajarkan oleh makhluk makhluk terdahulu (orang-orang soleh terdahulu).
- 1. Biar takut pada Allah Ta'ala, dalam keadaan SIR maupun JAHAR.
Sir : disaat tidak ada orang lain (disaat sedang menyendiri/sedang tidak dalam lingkungan terbuka yg banyak orang.
Jahar : sedang berada diantara banyak orang / berada di lingkungan.
-2. Tahan lisan dari hal-hal yang tidak baik, seperti ( ngomongin orang, memfitnah,gibah dll).
-3. Perhatikan makanan yang ingin kau makan, diupayakan makanan yang anda makan itu berasal dari rezeki yang halal.
Mendengar penjelasan tersebut, si pemua itu pun tak jadi pergi menuntut ilmu keluar negri.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesungguhnya dunia dicipta dan akhirat yang demikian keadaanya, dua duanya
sama-sama mencari, dan dua duanya sama sama dicari.
yang membedakan adalah orang yang kehidupanya,hari-harinya mencari agama (mereka menari rezeki tapi pikiranya tetap terfokus pada agamanya). dan begitu pula kebalikanya, orang yang hidupnya mencari dunia ( yang diotaknya hanya ada dunia saja) makan mereka akan dituntut terus menerus oleh kewajiban atas agamanya,sehingga ajal menjemputnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pesan Al Habib Alwi Bin Abduraahman Assegaf (Zaadul Muslim):
-Mana mana yang tidak pernah dilakukan orang orang teladan dalam agama jangan kau lakukan/ diikuti.
-Dibalik suatu yang menijikan, ketika dilakukan akan membawa dampak negativ buat dirimu.
-agama mencakup semua lini kehidupan umat manusia,sebegitu agama didirimu hidup. sebegitu kamu dapat menghidupkan dirimu dengan agamamu. sehingga,dirimu bisa mencegah dari hal-hal yang tak diinginkan(hal-hal yang tidak baik).
-ciri-ciri doa diperkenan adalah jika sehabis berdoa seusai shalat fardhu dia akan merasakan kegembiraan.
-Orang Baik dimata Allah ta'ala galepas dari penderitaan hati dan pikiranya.
inget ente,ini baik buat diri ente,dari Allah ta"ala dalam ajaran dan keyakinan ente dalam agama islam.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------www.sedikitilmu.com
Tabah Ketika Disakiti Orang
Dahulu kala,Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, penyusun Ratibul Haddad yang sangat masyhur, juga sering mendapat gangguan dari masyarakat di sekitarnya. Beliau menyikapinya dengan sabar dan ikhlas. Mengenai ihwal ini, beliau memberikan nasehat berharga,
.
.
Kebanyakan orang jika tertimpa musibah penyakit atau lainnya, mereka tabah dan sabar, sadar bahwa itu adalah qodho dan qodar Allah. Tetapi jika diganggu orang, mereka sangat marah. Mereka lupa, bahwa gangguan-gangguan itu sebenarnya juga merupakan qodho dan qodar Allah, mereka lupa bahwa sesungguhnya Allah hendak menguji dan menyucikan jiwa mereka”. Nabi Saw bersabda ,”Besarnya pahala tergantung pada beratnya ujian.Jika Allah mencintai suatu kaum, Ia akan menguji mereka. Barang siapa ridho, ia akan memperoleh kerindhoan-Nya, barang siapa tidak ridho, Allah akan murka kepadannya.”
.
.
Habib Abdullah al-Haddad faham betul bahwa ada beberapa orang yang akan memakan hidangan yang disuguhkan oleh beliau untuk mereka, tetapi ada juga yang memakinya.“ Mengenai sikap mereka, beliau berkata, “Perbuatan mereka tidak mempengaruhi sikapku. Aku tidak marah kepada mereka, bahkan mereka kudo’akan,”
.
.
Beliau tidak pernah menyakiti hati orang lain. Apabila beliau terpaksa harus bersikap tegas dan menegur seseorang, beliau memberikan hadiah kepada orang yang ditegurnya demi menghiburnya. Beliau berkata “ Aku tidak pernah melewatkan pagi dan sore dalam keadaan benci atau iri pada seseorang”. Beliau lebih suka berpegang pada hadits Nabi Saw : ”Orang beriman yang bergaul dengan masyarakat dan sabar menanggung gangguannya, lebih baik daripada orang yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak pula sabar menghadapi gangguannya.”
.
. 🔖 Sumber : Cahaya Nabawi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Allah, Engkaulah yang menciptakanku, memberikan
petunjuk kepadaku, memberi makanan kepadaku. memberikan minuman kepadaku, mematikanku, menghidupkanku, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
.
. 🍃☘🍃☘🍃☘🍃☘☘🍃☘
.
.
Kami berada pada pagi ini di atas fitrah beragama Islam. kalimat yang murni, agama Nabi kami Muhammad saw dan agama bapak kami Ibrahim as yang lurus dan berserah diri (kepada Allah),dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan yang lain.
.
.
Ya Allah! Dengan-Mu kami berada di waktu pagi, dan demikian pula di waktu petang, dengan-Mu kami hidup dan dengan-mu kami mati, serta kepada-Mu tempat kembali.
.
.
Kami berada di pagi hari dan kerajaan milik Allah, serta segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
.
.
Ya Allah, kami memohon kepada Mu kebaikan bari ini, pembukaan, pertolongan, cahaya, keberkahan dan petunjuknya.
.
. 🍂🌱🍂🌱🍂🌱🍂🌱🍂🌱🍂🌱
.
.
Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, dan kebaikan apa yang ada di
dalamnya, kebaikan sebelum dan sesudahnya. Dan aku berlindungkepada-Mu dari keburukan harii ni dan keburukan apa yang terdapat didalamnya, juga keburu sebelum dan sesudahnya.
.
.
Ya Allah, nikmat yang aku terima di pagi ini, atau yang di terima oleh salah seorang dari hamba-Mu, maka semua itu semata-mata dari Mu yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Mu. Bagi Mu segala pujian dan untuk Mu segala syukur atas semua itu.
.
. 🔖 sumber : Wirdhul lathif
Imam Abdullah Al Haddad
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ويقول الامام الغزالي رحمه الله تعالى :
ان لله تعالى شرابا يسقيه في الليل قلوب أحبائه.فإذا شربوا طارت قلوبهم في الملكوت الاعلى.حبا لله تعالى وشوقا اليه
.
. KECINTAAN KEPADA ALLAH SWT
.
.
Sayyiatuna Robii'atul 'Adawiyyatu bertanya kepada seseorang yang lanjut usia
Kapan-kah hati akan menjadi tua & mati❓
Orang tua tersebut menjawab : Dengan matinya sang kekasih.
.
.
Robi'ah bertanya lagi: Bagaimana jika ada sang kekasih tersebut hidup&tidak mati ?
Beliau menjawab sembari menunduk-kan kepalanya...; seperti itu...
.
.
Demi ALLAH..
Dengan hidupnya sang kekasih maka akan membuat hati seseorang akan selalu hidup tidak akan pernah mati.
.
.
Berkata Al-Imam Ghozali Ra : Sesungguhnya ALLAH memiliki minuman,yang mana ALLAH akan menuangi dengan minuman tersebut dimalam hari kepada hati para pecintaNYA . Maka jika para pecinta-pecintaNYA telah meminumnya,hati mereka akan ber-terbang-an ke alam para malaikat...
.
.
Cinta & Rindu kepada ALLAH SWT...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rahasia Cinta dan Permusuhan (2)
.
. Ketahuilah,,
Jika ada dua orang memiliki kesamaan baik dalam kebaikan maupun keburukan,maka diantara keduanya akan terjalin ikatan dan rasa cinta yang sering kali tidak mereka sadari.Terkadang secara lahiriah manusia membenci seseorang,tetapi sebuah kesamaan membuat hatinya menyukai orang itu.
Sebelum menyadari kesamaan itu,,ia akan menentang perbuatan teman nya,tetapi setelah hati keduanya saling mengenal,mereka akan saling menolong dan mencintai.
.
. Jika dua orang bermusuhan secara berlebihan,saling menentang,menjauhi dan masing-masing tidK dapat menerima yang lain,,maka penyebabnya adalah perbedaan watak yang mencolok.
.
. Jangan pernah berharap memperoleh manfaat dari seseorang bila hatimu berpaling darinya. Orang yang memahami pembahasanku ini akan memperoleh manfaat yang besar.
.
. Jika hatimu membenci seseorang,maka ketahuilah bahwa hatinya juga membencimu sebesar kebencianmu kepadanya.Jika mampu jauhilah dia,,jika tidak mampu menjauhinya karena engkau membutuhkan nya,maka perbaikilah keadaan hatinya dengan memperbaiki perasaanmu kepadanya.
.
.
Ringkasan kitab:
Idhohu Asroor 'Ulumil Muqorrobiin Assayyid Muhammad bin 'Abdulloh Al-aidrus
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Adab Majelis Yang Sering Diabaikan
Dalam suatu rauhah yang dihadiri oleh Al-Habib Abdul Bari’ bin Syeikh Alaydrus, seorang munsyid membacakan sebuah qosidah Al-Habib Abdulloh bin Alwi Alhaddad. Setelah qosidah itu selesai dilantunkan, berkata Al-Habib Abdul Bari’ bin Syeikh Alaydrus : “Jika ada seseorang yang asyik berbicara pada saat dilantunkan suatu qosidah yang digubah oleh Salaf, maka hal itu akan berarti dia merasa yakin bahwa dia punya omongan lebih baik dari kalam Salaf. Atau bisa berarti dia menolak kalam tersebut. Begitu juga jika seseorang asyik berbicara pada saat yang lain lagi membacakan Fatihah atau berdoa, maka hal itu menunjukkan sesungguhnya dia tidak mau mendapatkan pahala dari Fatihah atau doa yang dibacakan itu.”
.
.
Didalam hadits dikatakan : “Jika ada seseorang asyik berbicara ketika yang lainnya sedang membaca Al-Qur’an, maka ALLAH menyuruh seorang Malaikat dan Malaikat tersebut akan berkata kepada yang lagi asyik berbicara, “Diamlah wahai musuh ALLAH”, sampai ia tidak bicara lagi.
Jika ia masih tetap berbicara, Malaikat tadi akan berkata kepadanya, “Diamlah wahai orang yang sungguh dibenci oleh ALLAH”, sampai ia berhenti berbicara.
Jika ia masih juga tetap berbicara, Malaikat itu akan berkata kepadanya, “Diamlah wahai orang yang sungguh dilaknat oleh ALLAH.” Kalam Rasulullah SAW bersesuaian dengan Al-Qur’an. Begitu juga dengan kalam Salaf bersesuaian mengikuti kalam Rasulullah SAW. Karena mereka tidaklah berbicara kecuali dengan izin Robbani. Begitulah ilmu tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan adab maka beradablah kalian… Beradablah… .
.
.
(Diambil dari kitab Bahjatun Nufus fi kalam Al-Habib Abdul Bari’ bin Syeikh Alaydrus, disusun oleh Al-Habib Muhammad bin Saggaf bin Zain Al-Hadi, hal. 84-85).
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
خادمۃ الإمـــام الحداد:
قال الامام الحداد : .
. 💢 و إن ترض بالمقسوم عشت منعما # و ان لم تكن ترض به عشت في حزن
.
.
Jika engkau selalu Ridho atas apa yg sudah menjadi bagianmu sungguh engkau akan hidup dalam kenikmatan, jika engkau tidak Ridho atas bagianmu maka engkau akan hidup dalam kesedihan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Imam Abdullah Al Haddad :
Adapun pujian diwaktu senang sudah jelas dan memuji Allah diwaktu susah sekiranya ia tidak diberi cobaan yg lebih besar dari cobaan yg sekarang dan dr pahala yg disiapkan Allah bagi orang orang yang diuji ,dan hal itu berarti yg terbaik baginya.
.
.
Karena pilihan Allah adalah lebih baik dari pilihanya, sedang hamba tidak mengetahui apa yg menjadi baik atau buruk bagi dirinya ,bisa jadi kebahagiaan itu merupakan cobaan baginya dan sebaliknya.
.
.
#Maka sudahlah selayaknya bagi seorang hamba untuk selalu memuji Allah diwaktu susah maupun duka ,dalam keadaan sedikit maupun makmur.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
قال الامام الحداد : وكن شا كرالله قلبا و قا لبا .
.
Hendaklah engkau bersyukur pd Allah dr dhohir maupun
bathin atas segala nikmat keutamanNya dhohir maupun bathin ,karena sesengguhnya bertambahnya nikmat itu terkait dg rasa syukur .
.
.
Sebagaimana disebutkan dlm ayat : (لئن شكر تم لاءز يد نكم) .
.
Sesungguhnya jika kamu bersyukur maka Aku akan menambah nikmat padamu . Allah Sang Maha Dermawan tnpa membatasi pemberianya..
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tata Krama Membaca Al-Quran
Imam para ulama dan auliya di zamannya, yakni Habib Thahir bin Husein bin Thahir pernah mengingatkan umat Islam ihwal adab membaca Al-Quran. Beliau bertutur:
.
.
Senantiasalah membaca Al-Quran dengan tata krama yang bagus. Al-Quran adalah firman Sang Penguasa yang sangat patut diberi penghormatan lebih. Lafalkanlah Al-Quran sesuai rambu-rambu tajwid dan hiasilah dengan suara yang indah serta bacaan yang pantas saat mengulang-ulang ayatnya.
.
.
Selayaknya para imam shalat lebih serius memperhatikan tata krama membaca Kalamullah itu sebab mereka menanggung bacaan para makmum, seperti pernah dijabarkan Baginda Al-Amin SAW. Berhati-hatilah dari bacaan lahan (tidak tepat) yang bisa merusak makna.
.
.
Berhati-hatilah juga dari bacaan yang meleset dari makhraj huruf. Bacaan-bacaan yang tidak benar itu adalah salah satu perbuatan munkar yang kini mulai merebak di masjid-masjid. Imam Al-Ghazali telah mengungkap fenomena itu dalam karyanya, Ihya Ulumiddin.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Syekh Mutawalli Assya'rowi: 📌Jngan kau menyembah Allah agar kau diberi, tapi sembahlah Dia agar Dia ridho padamu, karena jika Dia sudah ridho maka kau akan dibuat heran dg anugerah pemberianNya."❤️❤️
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
tidak sholat Shubuh, mukanya tidak ada cahayanya *
- tidak sholat Dzuhur, rejekinya tidak barokah
* - tidak sholat Ashar, badannya tidak kuat ibadah
* - tidak sholat Maghrib, jangan mengharapkan mendapat keturunan Soleh dan soleha
*
- tidak sholat Isya, tidurnya jadi penyakit badan tidak fress dan segar *
Jadi .... Jangan pernah sekali kali meninggalkan sholat, apapun alasannya. Buat setiap orang pilihan cuma dua "sholat" atau "DISHOLATIN" .......
رشاد مستقيم البنجرى
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seseorang apabila sudah tak lagi peduli dengan kesusahan orang lain, tak lagi peduli dengan penderitaan saudaranya, maka dapat dipastikan hatinya telah mati. Disebabkan kecintaannya pada dunia..
Dr Muhammad Said Ramadhan Al Buthi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Barang siapa yang membaca doa tatkala ziarah kubur , maka Alloh swt akan mengampuni dosanya selama lima puluh tahun, dan dosa kedua orang tuanya dan kerabatnya, juga kaum muslim ". ( kitab Al Qirthos Al Habib Ali bin Hasan Al Athos )
Berikut doanya : " Assalamu'alaikum ya ahla laa ilaaha illallaahu, min ahli laa ilaaha illallaahu, yaa ahla laa ilaaha illallaahu, kayfa wajadtum laa ilaaha illallaahu, Allohumma bihaqqi laa ilaaha illallaahu, ighfir liman qoola : laa ilaaha illallaahu, wahsyurnaa fii zumroti man qoola : laa ilaaha illallaahu "
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
banyak orang pintar di negara kita
politisi pakar ekonomi tata
negara tersebar hukum tak berdaya
masyarakat bar-bar rusuh amuk masa
demokrasi dan ham menjadi senjata
pemusnah mencekam karna salah makna
sehingga yg dendam aktif turut serta
merusak memejam mata korban warga
kekejaman terus masih kan berjalan
kekacauan mulut tetap kan berperan
negarawan kurus penghianat mapan
penyusup pun lurus tata masa depan
orang orang baik sebagai pejabat
waspadalah lirik bawahan dan rakyat
muslim dan munafik bersatu mufakat
jangan lah tertarik nikmat yang sesaat
ajal mengikuti dirimu setiap
langkah dari hari kehari bersiap
menunggu tak henti sampai waktu tetap
akhirnya kau mati pendampingmu lenyap
wahai saudaraku muslim dan muslimat
kebajikan satu hidupkan syariat
bela majlis ilmu kau pasti di laknat
iblis setan seribu kabur dan mengumpat
allah dan rasulmu ridho dan berjanji
apapun dosamu surga nya menanti
ayah dan ibumu para imam wali
sohabat do'amu diperkenan pasti
baca lah sejarah atau pun riwayat
para wali Alloh dan juga sahabat
yakin mu bertambah iman mu meningkat
bekerja berpasrah tingkatkan semangat
pejamkan matamu dari nikmat orang
hidupkan hatimu istigfar tak kurang'
jangan cari tau tetaplah berpegang
nasehat guru mu jadikan lah tiang
ciri ciri guru pembawa selamat
haruslah berilmu awas kau terpikat
jikalau berimu tentu bersolawat
dan sewaktu waktu ikuti dan lihat
hati nya tak dengki gibah atau hasad
juga tak ambisi tegar tak terjerat
murah kadang hati marah atau melaknat
tujuan nya murni agar kau selamat
lantas apa langkah iblis berbuat
syetan-syetan menunggu perintahnya
mengganggu,menggoda untuk mengikat
orang-orang mampu seatasnya
kerja dan damping dia yang kaya
beri kemudahan dalam urusan
agar dia tetap lupa Tuhannya
kirim kawan,teman tetangga syetan
dengan cara-cara yang lebih lembut
bisikan kata yang benar dan indah
jangan sampai orang lain menyebut
kita kikir serta jarang sedekah
lalu dia pun berbuat mulia
agar orang memandangnya dermawan
memberi santunan zakat lainnya
sodakoh jariah hotmix jalanan
kadang pula memandang para tokoh
agama dan masyarakat lingkungan
ustadz-ustadz pak haji orang bodoh
takut memberi nasehat pandangan
takut si kaya kan tersinggung
ddengan nasehat yang di sampaikan
sehingga sang kaya hidupnya bingung
dalam agama tak ada teguran
padahal cinta yang tulus adanya
memberi tahu kan kewajiban
pada saudara khusus seagama
kaya pangkat harus di selamatkan
masih banyak contoh lainnya
yang dapat di jadikan pelajaran
bagi dia yang berharap hidupnya
selamat dari tipuan jerat syetan
sebab iblis tipu dayanya
lemah dalam hal menjerat mangsanya
tapi menjadi kuat pengaruhnya
karna manusia yang membawanya
wahai Tuhanku yang maha pengasih
penyayang terhadap hamba-hamba Nya
beri perlindungan kami yang masih
sangat awam kelicikan agama
* di malam minggu ini pastinya bulan maret
tua muda menjadi satu sebagi umat
tgl 12 pasti 2005 tepat
sebulan 4 kali
malem minggu dan jum'at
* di majlis penuh berkah albusyro di sebutnya
tempat orang ibadah blajar ilmu agama
laki prempuan susah menjadi bahagia
karna zat yang di sembah di dapatkan ilmunya
* malam jumat ketiga juga jumat ke empat
sifat nabi yang mulia dalam bentuk riwayat
di ajarkan semua agar kita selamat
mengenal diri kita sebagai teladan umat
* sedangkan malam minggu khusus ilmu ibadah
solat yg 5 waktu fiqih dalam istilah
berwudu dengan ilmu yakin pasti bertambah
hatimu yang membatu akan menjadi lemah
* dan juga ilmu solat yg kita pun kerjakan
baik berbentuk sunat dalam keseharian
semuanya kan kau dapat tanpa merasa beban
hanya iblis terlaknat setan yang melecehkan
* selain yang tersebut banyak juga hal lain
yang dirasakan kusut disini engkau mungkin
hati menjadi lembut pikiran buruk dingin
jauh dari menghasud itulah sifat mukmin
* contohnya ilmu tauhid ataupun keyakinan
diajarkan sedikit mantap tak tergoyahkan
bukan membaca wirid atau sibuk tahlilan
yang mati pun menjerit yang hidup kekenyangan
* menjerit karna siksa yang tahlil tuli buta
taunya hanya baca komat kamit semata
mereka menggapnya itu sunat nabinya
seakan diri punya makna dalam agama
* padahal sesungguhnya bukan itu maksudnya
tapi sibodoh hina pertahankan adatnya
mengabaikan agama ilmu syariat mulia
namun musuh berkata ini tradisi kita
* adat atau tradisi tanpa lapisan ilmu
akibat nya membabi buta engkau tak tahu
jangan lagi ikuti karna setan membantu
orang-orang nya anti duduk di majlis ilmu
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
.
Sayyidil Jid, Sayyidil Waalid Al Imam Al 'Allamah Al 'Arif Billah Al Ustadzunal Barokah Al Habib Abdurrohman Assegaf R.A bersama Prof.Dr.Al Imam Al 'Allamah Al 'Arif Billah Al Musnid Al Muhadist Habr, Al Ustadz Al Habib Abdulloh Bin Abdul Qodir Bilfaqih R.A
.
Semoga kita semua, yang masih terus menerus mengucap Nama beliau, Menjalani Nasehat beliau, Menjalani perintah beliau dan To'at pada beliau karena tuntunan beliau yaitu Orang Orang Sholeh, ALLOH Ta'ala akan Mudahkan apa apa yang kita Jalankan , Mendapatkan keberkahan dari Beliau, dan Qobul segala macam bentuk Hajat Hajat kita , Aaaamiiin ALLOHumma Aaaamiiin
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Al imam Al Quthbul Robbany Al Ghouts Al Arif Billah As Syeikh Abil Hasan Asy-Syadzily RA. menyatakan:
ﻻ ﻳﻜﻤﻞ ﻋﺎﻟﻢ ﻓﻲ ﻣﻘﺎﻡ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﺒﺘﻠﻰ ﺑﺄﺭﺑﻊ : ﺷﻤﺎﺗﺔ ﺍﻷﻋﺪﺍﺀ، ﻭﻣﻼﻣﺔ ﺍﻷﺻﺪﻗﺎﺀ، ﻭﻃﻌﻦ ﺍﻟﺠﻬﺎﻝ، ﻭﺣﺴﺪ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ . ﻓﺈﻥ ﺻﺒﺮ ﺟﻌﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﺎً ﻳﻘﺘﺪﻯ ﺑﻪ
Seorang yang " Alim " takkan dapat mencapai tingkat kesempurnaan atas ilmunya hingga dirinya mengalami 4 ujian dari Allah Ta'ala :
1. Kegembiraan musuh-musuhnya yang disebabkan cobaan (ujian) yang menimpanya
2. Celaan para sahabat-sahabatnya
3. Hinaan dari orang-orang yang bodoh
4. Iri hati (kedengkian) dari kalangan ulama juga
Maka apabila ia mampu bersabar terhadap itu semua, Niscaya Allah Ta'ala akan menjadikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang diikuti (Panutan dari banyak orang)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
.
Keyakinan akan bertambah kuat dan semakin membaik dengan beberapa sebab: Diantara yang menjadi dasar utamanya, yaitu seorang hamba mendengar dan menghayati dengan hati serta telinganya akan kandungan isi ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Nabawi yang menunjukkan tentang kebesaran, keagungan, kesempurnaan dan keesaan Allah swt dalam penciptaan, pengaturan dan kekuasaan, serta tentang kebenaran para nabi dan rasul. kesempurnaan ajaran mereka dan juga bukti yang mereka miliki berupa mukjizat serta hukuman apa yang menimpa orang- orang yang mendustakan dan menentang mereka. Selain itu juga tentang pahala yang akan diperoleh oleh orang-orang yang baik dan hukuman bagi yang menentang kelak di hari kiamat. Dan yang menjadi bukti bahwa hal ini dapat menambah keyakinan, adalah firman Allah swt:
.
. أولم يكفهم أنآأنزلنا عليك الكتب يتلى عليهم . .
.
Artinya: "Dan apakah tidak cukup bagi mereka, bahwasannya Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) sedang hal itu dibacakan kepada mereka. (Qs. al-Ankabut ayat: 51).
.
.
Kemudian, mengamati dengan penuh penghayatan akan keindahan langit dan bumi serta segala sesuatu keajaiban ciptaan Allah swt yang tersebar didalamnya. Keterangan bahwa cara ini dapat menambahkan keyakinan telah disebutkan dalam firman Allah swt:
.
.
سنريهم ءايتنا فى الأفاق وفي أنفسهم حتى يتبين لهم أنه الحق ؛ أولم يكف بربك أنه ؛
Artinya: "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda- tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa a-Qur'an itu adalah benar. (Qs. Fushilat ayat: 53 ).
.
.
Lalu menerapkan apa yang diimaninya secara dzahir dan batin dengan penuh kesungguhan dan sesuai kemampuannya. Cara ini juga dapat menambah keyakinan sebagaimana yang disebutkan oleh Allah swt dalam firman-Nya:
.
. والذين جهدوا فينا لنهدينهم سبلنا
Artinya : "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami
( al-Ankabut ayat: 69)
.
. Risalatul muawanah
Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad Ra.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
* Diriwayatkan ada seorang pemuda dari bani israil (keturunan ISRAEL), yang ingin meuntut ilmu agama ke luar negri, sampai berita tersebut pada seorang nabi yang hidup pada zaman itu,seorang nabi itu pun memanggil si pemuda tersebut dan sipemuda itu pun menjumpai sang nabi tersebut.
sang nabi pun seraya berkata : "Hay anak muda, dalaam pandangan agama cukup pada tiga hal, dimana dalam tiga hal tersebut sudah mencakup segala ilmu yg telah diajarkan oleh makhluk makhluk terdahulu (orang-orang soleh terdahulu).
- 1. Biar takut pada Allah Ta'ala, dalam keadaan SIR maupun JAHAR.
Sir : disaat tidak ada orang lain (disaat sedang menyendiri/sedang tidak dalam lingkungan terbuka yg banyak orang.
Jahar : sedang berada diantara banyak orang / berada di lingkungan.
-2. Tahan lisan dari hal-hal yang tidak baik, seperti ( ngomongin orang, memfitnah,gibah dll).
-3. Perhatikan makanan yang ingin kau makan, diupayakan makanan yang anda makan itu berasal dari rezeki yang halal.
Mendengar penjelasan tersebut, si pemua itu pun tak jadi pergi menuntut ilmu keluar negri.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesungguhnya dunia dicipta dan akhirat yang demikian keadaanya, dua duanya
sama-sama mencari, dan dua duanya sama sama dicari.
yang membedakan adalah orang yang kehidupanya,hari-harinya mencari agama (mereka menari rezeki tapi pikiranya tetap terfokus pada agamanya). dan begitu pula kebalikanya, orang yang hidupnya mencari dunia ( yang diotaknya hanya ada dunia saja) makan mereka akan dituntut terus menerus oleh kewajiban atas agamanya,sehingga ajal menjemputnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pesan Al Habib Alwi Bin Abduraahman Assegaf (Zaadul Muslim):
-Mana mana yang tidak pernah dilakukan orang orang teladan dalam agama jangan kau lakukan/ diikuti.
-Dibalik suatu yang menijikan, ketika dilakukan akan membawa dampak negativ buat dirimu.
-agama mencakup semua lini kehidupan umat manusia,sebegitu agama didirimu hidup. sebegitu kamu dapat menghidupkan dirimu dengan agamamu. sehingga,dirimu bisa mencegah dari hal-hal yang tak diinginkan(hal-hal yang tidak baik).
-ciri-ciri doa diperkenan adalah jika sehabis berdoa seusai shalat fardhu dia akan merasakan kegembiraan.
-Orang Baik dimata Allah ta'ala galepas dari penderitaan hati dan pikiranya.
inget ente,ini baik buat diri ente,dari Allah ta"ala dalam ajaran dan keyakinan ente dalam agama islam.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------www.sedikitilmu.com
Tabah Ketika Disakiti Orang
Dahulu kala,Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, penyusun Ratibul Haddad yang sangat masyhur, juga sering mendapat gangguan dari masyarakat di sekitarnya. Beliau menyikapinya dengan sabar dan ikhlas. Mengenai ihwal ini, beliau memberikan nasehat berharga,
.
.
Kebanyakan orang jika tertimpa musibah penyakit atau lainnya, mereka tabah dan sabar, sadar bahwa itu adalah qodho dan qodar Allah. Tetapi jika diganggu orang, mereka sangat marah. Mereka lupa, bahwa gangguan-gangguan itu sebenarnya juga merupakan qodho dan qodar Allah, mereka lupa bahwa sesungguhnya Allah hendak menguji dan menyucikan jiwa mereka”. Nabi Saw bersabda ,”Besarnya pahala tergantung pada beratnya ujian.Jika Allah mencintai suatu kaum, Ia akan menguji mereka. Barang siapa ridho, ia akan memperoleh kerindhoan-Nya, barang siapa tidak ridho, Allah akan murka kepadannya.”
.
.
Habib Abdullah al-Haddad faham betul bahwa ada beberapa orang yang akan memakan hidangan yang disuguhkan oleh beliau untuk mereka, tetapi ada juga yang memakinya.“ Mengenai sikap mereka, beliau berkata, “Perbuatan mereka tidak mempengaruhi sikapku. Aku tidak marah kepada mereka, bahkan mereka kudo’akan,”
.
.
Beliau tidak pernah menyakiti hati orang lain. Apabila beliau terpaksa harus bersikap tegas dan menegur seseorang, beliau memberikan hadiah kepada orang yang ditegurnya demi menghiburnya. Beliau berkata “ Aku tidak pernah melewatkan pagi dan sore dalam keadaan benci atau iri pada seseorang”. Beliau lebih suka berpegang pada hadits Nabi Saw : ”Orang beriman yang bergaul dengan masyarakat dan sabar menanggung gangguannya, lebih baik daripada orang yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak pula sabar menghadapi gangguannya.”
.
. 🔖 Sumber : Cahaya Nabawi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Allah, Engkaulah yang menciptakanku, memberikan
petunjuk kepadaku, memberi makanan kepadaku. memberikan minuman kepadaku, mematikanku, menghidupkanku, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
.
. 🍃☘🍃☘🍃☘🍃☘☘🍃☘
.
.
Kami berada pada pagi ini di atas fitrah beragama Islam. kalimat yang murni, agama Nabi kami Muhammad saw dan agama bapak kami Ibrahim as yang lurus dan berserah diri (kepada Allah),dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan yang lain.
.
.
Ya Allah! Dengan-Mu kami berada di waktu pagi, dan demikian pula di waktu petang, dengan-Mu kami hidup dan dengan-mu kami mati, serta kepada-Mu tempat kembali.
.
.
Kami berada di pagi hari dan kerajaan milik Allah, serta segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
.
.
Ya Allah, kami memohon kepada Mu kebaikan bari ini, pembukaan, pertolongan, cahaya, keberkahan dan petunjuknya.
.
. 🍂🌱🍂🌱🍂🌱🍂🌱🍂🌱🍂🌱
.
.
Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, dan kebaikan apa yang ada di
dalamnya, kebaikan sebelum dan sesudahnya. Dan aku berlindungkepada-Mu dari keburukan harii ni dan keburukan apa yang terdapat didalamnya, juga keburu sebelum dan sesudahnya.
.
.
Ya Allah, nikmat yang aku terima di pagi ini, atau yang di terima oleh salah seorang dari hamba-Mu, maka semua itu semata-mata dari Mu yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Mu. Bagi Mu segala pujian dan untuk Mu segala syukur atas semua itu.
.
. 🔖 sumber : Wirdhul lathif
Imam Abdullah Al Haddad
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ويقول الامام الغزالي رحمه الله تعالى :
ان لله تعالى شرابا يسقيه في الليل قلوب أحبائه.فإذا شربوا طارت قلوبهم في الملكوت الاعلى.حبا لله تعالى وشوقا اليه
.
. KECINTAAN KEPADA ALLAH SWT
.
.
Sayyiatuna Robii'atul 'Adawiyyatu bertanya kepada seseorang yang lanjut usia
Kapan-kah hati akan menjadi tua & mati❓
Orang tua tersebut menjawab : Dengan matinya sang kekasih.
.
.
Robi'ah bertanya lagi: Bagaimana jika ada sang kekasih tersebut hidup&tidak mati ?
Beliau menjawab sembari menunduk-kan kepalanya...; seperti itu...
.
.
Demi ALLAH..
Dengan hidupnya sang kekasih maka akan membuat hati seseorang akan selalu hidup tidak akan pernah mati.
.
.
Berkata Al-Imam Ghozali Ra : Sesungguhnya ALLAH memiliki minuman,yang mana ALLAH akan menuangi dengan minuman tersebut dimalam hari kepada hati para pecintaNYA . Maka jika para pecinta-pecintaNYA telah meminumnya,hati mereka akan ber-terbang-an ke alam para malaikat...
.
.
Cinta & Rindu kepada ALLAH SWT...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rahasia Cinta dan Permusuhan (2)
.
. Ketahuilah,,
Jika ada dua orang memiliki kesamaan baik dalam kebaikan maupun keburukan,maka diantara keduanya akan terjalin ikatan dan rasa cinta yang sering kali tidak mereka sadari.Terkadang secara lahiriah manusia membenci seseorang,tetapi sebuah kesamaan membuat hatinya menyukai orang itu.
Sebelum menyadari kesamaan itu,,ia akan menentang perbuatan teman nya,tetapi setelah hati keduanya saling mengenal,mereka akan saling menolong dan mencintai.
.
. Jika dua orang bermusuhan secara berlebihan,saling menentang,menjauhi dan masing-masing tidK dapat menerima yang lain,,maka penyebabnya adalah perbedaan watak yang mencolok.
.
. Jangan pernah berharap memperoleh manfaat dari seseorang bila hatimu berpaling darinya. Orang yang memahami pembahasanku ini akan memperoleh manfaat yang besar.
.
. Jika hatimu membenci seseorang,maka ketahuilah bahwa hatinya juga membencimu sebesar kebencianmu kepadanya.Jika mampu jauhilah dia,,jika tidak mampu menjauhinya karena engkau membutuhkan nya,maka perbaikilah keadaan hatinya dengan memperbaiki perasaanmu kepadanya.
.
.
Ringkasan kitab:
Idhohu Asroor 'Ulumil Muqorrobiin Assayyid Muhammad bin 'Abdulloh Al-aidrus
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Adab Majelis Yang Sering Diabaikan
Dalam suatu rauhah yang dihadiri oleh Al-Habib Abdul Bari’ bin Syeikh Alaydrus, seorang munsyid membacakan sebuah qosidah Al-Habib Abdulloh bin Alwi Alhaddad. Setelah qosidah itu selesai dilantunkan, berkata Al-Habib Abdul Bari’ bin Syeikh Alaydrus : “Jika ada seseorang yang asyik berbicara pada saat dilantunkan suatu qosidah yang digubah oleh Salaf, maka hal itu akan berarti dia merasa yakin bahwa dia punya omongan lebih baik dari kalam Salaf. Atau bisa berarti dia menolak kalam tersebut. Begitu juga jika seseorang asyik berbicara pada saat yang lain lagi membacakan Fatihah atau berdoa, maka hal itu menunjukkan sesungguhnya dia tidak mau mendapatkan pahala dari Fatihah atau doa yang dibacakan itu.”
.
.
Didalam hadits dikatakan : “Jika ada seseorang asyik berbicara ketika yang lainnya sedang membaca Al-Qur’an, maka ALLAH menyuruh seorang Malaikat dan Malaikat tersebut akan berkata kepada yang lagi asyik berbicara, “Diamlah wahai musuh ALLAH”, sampai ia tidak bicara lagi.
Jika ia masih tetap berbicara, Malaikat tadi akan berkata kepadanya, “Diamlah wahai orang yang sungguh dibenci oleh ALLAH”, sampai ia berhenti berbicara.
Jika ia masih juga tetap berbicara, Malaikat itu akan berkata kepadanya, “Diamlah wahai orang yang sungguh dilaknat oleh ALLAH.” Kalam Rasulullah SAW bersesuaian dengan Al-Qur’an. Begitu juga dengan kalam Salaf bersesuaian mengikuti kalam Rasulullah SAW. Karena mereka tidaklah berbicara kecuali dengan izin Robbani. Begitulah ilmu tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan adab maka beradablah kalian… Beradablah… .
.
.
(Diambil dari kitab Bahjatun Nufus fi kalam Al-Habib Abdul Bari’ bin Syeikh Alaydrus, disusun oleh Al-Habib Muhammad bin Saggaf bin Zain Al-Hadi, hal. 84-85).
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
خادمۃ الإمـــام الحداد:
قال الامام الحداد : .
. 💢 و إن ترض بالمقسوم عشت منعما # و ان لم تكن ترض به عشت في حزن
.
.
Jika engkau selalu Ridho atas apa yg sudah menjadi bagianmu sungguh engkau akan hidup dalam kenikmatan, jika engkau tidak Ridho atas bagianmu maka engkau akan hidup dalam kesedihan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Imam Abdullah Al Haddad :
Adapun pujian diwaktu senang sudah jelas dan memuji Allah diwaktu susah sekiranya ia tidak diberi cobaan yg lebih besar dari cobaan yg sekarang dan dr pahala yg disiapkan Allah bagi orang orang yang diuji ,dan hal itu berarti yg terbaik baginya.
.
.
Karena pilihan Allah adalah lebih baik dari pilihanya, sedang hamba tidak mengetahui apa yg menjadi baik atau buruk bagi dirinya ,bisa jadi kebahagiaan itu merupakan cobaan baginya dan sebaliknya.
.
.
#Maka sudahlah selayaknya bagi seorang hamba untuk selalu memuji Allah diwaktu susah maupun duka ,dalam keadaan sedikit maupun makmur.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
قال الامام الحداد : وكن شا كرالله قلبا و قا لبا .
.
Hendaklah engkau bersyukur pd Allah dr dhohir maupun
bathin atas segala nikmat keutamanNya dhohir maupun bathin ,karena sesengguhnya bertambahnya nikmat itu terkait dg rasa syukur .
.
.
Sebagaimana disebutkan dlm ayat : (لئن شكر تم لاءز يد نكم) .
.
Sesungguhnya jika kamu bersyukur maka Aku akan menambah nikmat padamu . Allah Sang Maha Dermawan tnpa membatasi pemberianya..
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tata Krama Membaca Al-Quran
Imam para ulama dan auliya di zamannya, yakni Habib Thahir bin Husein bin Thahir pernah mengingatkan umat Islam ihwal adab membaca Al-Quran. Beliau bertutur:
.
.
Senantiasalah membaca Al-Quran dengan tata krama yang bagus. Al-Quran adalah firman Sang Penguasa yang sangat patut diberi penghormatan lebih. Lafalkanlah Al-Quran sesuai rambu-rambu tajwid dan hiasilah dengan suara yang indah serta bacaan yang pantas saat mengulang-ulang ayatnya.
.
.
Selayaknya para imam shalat lebih serius memperhatikan tata krama membaca Kalamullah itu sebab mereka menanggung bacaan para makmum, seperti pernah dijabarkan Baginda Al-Amin SAW. Berhati-hatilah dari bacaan lahan (tidak tepat) yang bisa merusak makna.
.
.
Berhati-hatilah juga dari bacaan yang meleset dari makhraj huruf. Bacaan-bacaan yang tidak benar itu adalah salah satu perbuatan munkar yang kini mulai merebak di masjid-masjid. Imam Al-Ghazali telah mengungkap fenomena itu dalam karyanya, Ihya Ulumiddin.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Syekh Mutawalli Assya'rowi: 📌Jngan kau menyembah Allah agar kau diberi, tapi sembahlah Dia agar Dia ridho padamu, karena jika Dia sudah ridho maka kau akan dibuat heran dg anugerah pemberianNya."❤️❤️
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
tidak sholat Shubuh, mukanya tidak ada cahayanya *
- tidak sholat Dzuhur, rejekinya tidak barokah
* - tidak sholat Ashar, badannya tidak kuat ibadah
* - tidak sholat Maghrib, jangan mengharapkan mendapat keturunan Soleh dan soleha
*
- tidak sholat Isya, tidurnya jadi penyakit badan tidak fress dan segar *
Jadi .... Jangan pernah sekali kali meninggalkan sholat, apapun alasannya. Buat setiap orang pilihan cuma dua "sholat" atau "DISHOLATIN" .......
رشاد مستقيم البنجرى
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seseorang apabila sudah tak lagi peduli dengan kesusahan orang lain, tak lagi peduli dengan penderitaan saudaranya, maka dapat dipastikan hatinya telah mati. Disebabkan kecintaannya pada dunia..
Dr Muhammad Said Ramadhan Al Buthi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Barang siapa yang membaca doa tatkala ziarah kubur , maka Alloh swt akan mengampuni dosanya selama lima puluh tahun, dan dosa kedua orang tuanya dan kerabatnya, juga kaum muslim ". ( kitab Al Qirthos Al Habib Ali bin Hasan Al Athos )
Berikut doanya : " Assalamu'alaikum ya ahla laa ilaaha illallaahu, min ahli laa ilaaha illallaahu, yaa ahla laa ilaaha illallaahu, kayfa wajadtum laa ilaaha illallaahu, Allohumma bihaqqi laa ilaaha illallaahu, ighfir liman qoola : laa ilaaha illallaahu, wahsyurnaa fii zumroti man qoola : laa ilaaha illallaahu "
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
YA ALLAHU YA RAHMAN (SYAIR SAYYIDIL WALID HABIB ABDURRAHMAN BIN AHMAD ASSEGAF)
Ya Allahu Ya Rahman
moga kami sekalian
menjumpai masa depan
hari raya bulan ramadhan
moga kami sekalian
menjumpai masa depan
hari raya bulan ramadhan
beserta taufiq hidayah
sejahtera sehat afiat
dihujani dengan rahmat
mohon diberi bantuan
sejahtera sehat afiat
dihujani dengan rahmat
mohon diberi bantuan
bertambah yaqin dan ilmu
yang manfaat tiap waktu
tak tergoda tak tertipu
oleh hawa nafsu syaiton
menjungjung perintah robbi
taat bakti pada nabi
ulama kami hormati
wafat tenang dalam iman
yang manfaat tiap waktu
tak tergoda tak tertipu
oleh hawa nafsu syaiton
menjungjung perintah robbi
taat bakti pada nabi
ulama kami hormati
wafat tenang dalam iman
Ya Allah lindungi bentengi
kami pun sanak famili
dari perbuatan keji
macam macam kejahatan
kami pun sanak famili
dari perbuatan keji
macam macam kejahatan
perlindungan kasih sayang
penjaga syaiton pembimbang
dosa kami tak terbilang
moga diberi ampunan
penjaga syaiton pembimbang
dosa kami tak terbilang
moga diberi ampunan
selain Kamu Ya Allah
Maha Pengasih Maha Pemurah
maafkan orang bersalah
safakah beri ampunan
Maha Pengasih Maha Pemurah
maafkan orang bersalah
safakah beri ampunan
walaupun dosa bergunung
sebusah laut menggulung
namun rahmat Maha Agung
meliputi ahlil iman
sebusah laut menggulung
namun rahmat Maha Agung
meliputi ahlil iman
dengan RahmatMu Ya Robbi
dan Syafaat Kanjeng Nabi
bebaskan masukkan kami
syurga taman kenikmatan
dan Syafaat Kanjeng Nabi
bebaskan masukkan kami
syurga taman kenikmatan
amin Ya Allahu Ya Rahman
amin Ya wa Si’al ghufron
amin Ya wa Si’al ghufron
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
kewajiban-Kewajiban Sholat
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SHOLAT
Oleh :
Al Ustadz Al Habib Alwi Bin Sayyidil Walid Al Habib Abdurrahman Asseqaf
Majlis Ta'lim Dan Dzikir Zaadul Muslim
A. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DALAM MELAKSANAKAN SHOLAT
Dalam melaksanakan sholat fardlu (wajib,pent) terdapat 17 (tujuh belas) ketentuan atau kewajiban yang harus di penuhi, yaitu :
1. NIAT yakni mengucapkan lafadz niat di HATI.
Contoh :
Usholli fardlol Maghribi
Usholli Fardlol ‘Isyaai
Usholli Fardlol ‘Ashri
Usolli Fardlos Subhi
Usholli Fardlol Dzuhri
Bebarengan/bersamaan pada saat kita mengangkat kedua tangan ketika mengucapkan “Takbirotul ihrom” atau “Allohu Akbar”. Adapun mengucapkan lafadz niat tersebut hukumnya “sunnat” sedang yang wajibnya diucapkan didalam Hati.
Catatan :
Mengucapkan lafadz niat pada saat “Takbirotul ihrom” di mulai dari huruf “A” dalam “ALLOHU” sampai dengan huruf “R” dalam “AKBAR”. Artinya, jangan lafadz niat tersebut di ucapkan sebelum “A” dan jangan pula sesudah “R”, maksudnya, tidak sah sholat sebelum Takbirotul ihram dan sesudahnya.
2. Mengucapkan “Takbirotul Ihrom”
3. Berdiri bagi yang mampu jika bentuknya sholat fardlu.
4. membaca surat “ALFATIHAH”, termasuk mengucapkan “Bismillahirrohmanirrohiem” secara urut,sambung menyambung berikut tasydid/syiddahnya.
a. surat fatihah dimaksud tidak sah di putar balikan atau di sungsang seperti ayat no.1 dibaca pada no.3 dan ayat no.2 dibaca pada no.5 dan seterusnya
b. sambung menyambung artinya, membaca fatiha dimaksud tidak boleh dihentikan terlalu lama sehingga dapat menimbulkan kesan bahwa bacaanya telah putus (terputus-putus,pent) dan
c.Tasydid () harus di baca sesuai dengan hak huruf-huruf yang ada.
5. Ruku’ sekurang-kurangnya Ruku’ yaitu membungkuk sekira dua tengah-tengah telapak tangan nya mencapai/mengenai kedua lututnya. Dan tersempurna Ruku’ adalah sejajarnya pundak dan tengkuknya dan tegak lurus kedua betisnya serta kedua tangannya memegang kedua lututnya.
6.Tuma’ninah, yaitu diamnya anggota tubuh sejenak sekedar ukuran membaca “Subhanalloh”
7.I’tidal, yaitu berdiri tegak sesudah Ruku’
8.Tuma’ninah pada waktu I’tidal
9.Sujud, yaitu meletakkan kedua lutut, perut-perut jari kedua tangan dan kedua kaki,lalu jidat dan hidung.
10.Tuma’ninah pada waktu sujud
11.Duduk diantara dua sujud
12.Tuma’ninah pada waktu duduk tersebut
13.Tahiyat/Tasyahhud akhir, yaitu membaca : “Attahiyyatul mubaarokaatus Sholawatut Thoyyibatulillah, Assalamu’alaika aayuhan Nabiyyu warohmatulloohi Wabarokaatuh, Assalamu ‘Alaina Wa’alaa I’badillahisholihien, Asyhadu An Laa Ilahaillalloh Wa Asyhadu Anna Muhammadarrosululloh
14.Duduk pada waktu membaca Tahiyat
15.membaca sholawat atau bersholawat atas Nabi Muhammad SAW pada waktu tahiyat akhir yakni membaca tahiyat sebagaimana yang tersebut di atas ditambah/dilanjutkan dengan membaca “Allohumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad”
16.Memberi/mengucapkan “Salam” yang pertama. Sekurang-kurangnya salam yaitu “ Assalamu’alaikum” dan paling sempurna adalah “Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokaatuh”
17.Tertib, Artinya mengikuti urutan dari ketentuan fardlu-fardlu atau rukun-rukun sholat tersebut diatas.
Catatan :
1.Takbirotul Ihram
2.Fatihah
3.Tahiyat/Tasyahud yang akhirnya mengucapkan “Salam”
4.besholawat kepada Nabi pada Tasyahud akhir
5.mengucapkan salam yang pertama pada akhir tahiyyat akhir
Dinamakan atau di sebut “Rukun Qauliy”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Imam Sya'roni adalah nama tenar dari Abdul Wahab al-Sya’roni. Pengarang kitab al-Mizan al-Kubro ini berasal dari salah satu keluarga besar Bani Alawiyyah (keturunan Nabi SAW). Tetapi, di saat terjadi ketegangan antara keturunan Bani Alawiyah dengan Bani Umawiyah, keluarga besar Bani Alawiyah yang merupakan keluarga besar Imam al-Sya’roni, berpindah ke Maghrib (Maroko); yang pada akhirnya Bani Alawiyah mampu mendirikan sebuah kerajaan di sana. Dengan demikian, Imam al-Sya’roni mempunyai silsilah keturunan dari Muhammad bin al-Hanafiah bin Ali bin Abi Thalib.Menurut riwayat yang shahih, tokoh kita ini dilahirkan pada tanggal 27 Ramadhan tahun 898 H, di sebuah pedesaan yang bernama Qalqasyandah (daerah selatan Mesir). Desa tersebut merupakan pedesaan kakeknya dari jalur ibu. Tapi, setelah empat puluh hari dari hari kelahiranya, al-Sya’roni dibawa oleh sang ibu untuk pindah dari desa kelahiranya, menuju desa asal ayahandanya yaitu desa Abu Sya'roh di propinsi Manufiyyah, yang lambat laun dari desa tersebut Imam Sya’roni mendapatkan sebuah gelar; yaitu al-Sya’roni.
I
mam Sya'roni dan dunia ibadah
Pada usia yang masih sangat belia, al-Sya’roni telah ditinggal mati oleh ayahnya. Setelah itu Sya'roni kecil dirawat oleh seorang paman yang shalih dan ahli ibadah. Sang paman yang shalih selalu membimbing kemenakannya untuk selalu hidup dalam keshalihan dan ketaatan kepada Tuhan. Dari hasil didikan seorang paman yang taat ini, bukan sesuatu yang mengherankan jika Imam Sya’roni semenjak kecilnya, merupakan seorang anak yang terkenal akan ibadah dan pengabdianya kepada Allah. Semenjak usia delapan tahun, dia telah terbiasa melakukan shalat malam, dengan menenggelamkan diri dalam dzikir-dzikir yang mengagumkan. Keyatiman yang ia alami, tidak menjadikan dirinya berkembang sebagai anak yang hidup dalam keputusasaan dengan tanpa harapan. Semenjak kecil, ia telah menyakini dalam hatinya yang paling dalam, bahwa Allah telah menjaganya dari sifat keberagamaan yang lemah, sebagaimana Allah selalu menjaga dirinya dari perbuatan yang tercela dan hina. Bahkan dalam hatinya, dia juga percaya bahwa Allah telah memberikan kepada dirinya kecerdasan yang bisa dijadikan pisau dalam memahami semua keilmuan dengan benar, yang sekaligus mampu memahami semua kerumitan- kerumitan yang ada.
Imam Sya'roni dan dunia kelimuan
Dalam sejarah hidupnya, kecintaan Imam Sya’roni terhadap ilmu-ilmu agama, telah menjadikan dirinya melakukan perjalananan dari desa asalnya menuju Kairo. Ketika berada di Kairo, dia yang semenjak kecil dididik dengan keshalihan dan ketaatan, selalu menghabiskan waktu-waktu yang ia miliki dengan beribadah dan menelaah semua keilmuan. Dia telah menjadi semakin alim dan bertakwa. Waktu-waktunya hanya ia habiskan untuk beribadah dan belajar, di dalam sebuah masjid. Semenjak berada di Kairo, dia telah berhasil bertemu dengan para ulama-ulama besar; seperti Jalaluddin al-Syuyuthi, Zakaria al-Anshori, Nashirudin al-Laqoni dan al-Romli, yang guru-gurunya ini selalu ia kenang dalam beberapa tulisan kitabnya. Di Kairo, Imam agung ini mempelajari semua keilmuan yang ada pada zamanya. Dia selalu mempelajari semua keilmuan dengan semangat belajar yang luar biasa. Dia merupakan simbol dari seorang murid yang teladan dan rajin pada zamanya. Dia selalu mencari sebuah kebenaran di manapun ia berada. Dalam pandangannya, semua imam adalah figur yang telah mendapatkan sebuah petunjuk dari Allah. Dia tidak melakukan sikap fanatisme yang berlebihan terhadap salah satu mazhab, dan tidak tergesa-gesa dalam menilai sebuah ijtihad dari salah satu mazhab tertentu, kecuali setelah melakukan pengkajian yang matang dan mendetail. Dan, setelah ia menguasai beberapa disiplin ilmu yang ada pada zamanya, dia tidak berubah menjadi seorang yang sombong dan angkuh, tapi tetap menjadi seorang yang tawadhu’ dan rendah hati. As-Sya'roni sebagaimana ahli sufi lainnya, selalu menghindari perdebatan yang tidak ada gunanya di saat menuntut ilmu. Dia memahami betul bahwa berdebat hanya akan menjauhkan dirnya dari cahaya Tuhan.
As-Syaroni dan Ali al-Khowwas
Pertemuan antara al-Sya’roni dan al Khowwas, merupakan salah satu bukti betapa pentingnya seorang Syaikh dalam dunia para sufi. Al-Khowwas adalah seorang laki-laki yang telah diberikan Allah sebuah mauhibah dan keistimewaan, dalam menjalani badai kehidupan. Dia merupakan salah satu anugrah, yang pernah diberikan Allah kepada umat manusia dalam menuju sebuah hakikat. Al-Khowwas merupakan simbol kebenaran atas keberadaan ilmu Laduni dalam dunia sufi. Semenjak kecil Dia adalah seorang yang ummi(buta huruf), yang dalam setiap perkataannya selalu diwarnai dengan ayat-ayat Alquran dan Hadits. Dia mampu mengambil sebuah istimbat dari dalil-dalil tersebut, dengan sangat menakjubkan dan mengherankan. Pertemuannya dengan al-Sya’roni, merupakan sebuah bukti dari keistimewaan seorang wali dengan ilmu laduninya, dengan seorang alim yang belum mencapai derajat tersebut. Al-Khowwas adalah seorang ummi, sedang al-Sya’roni adalah seorang yang alim. Tapi, itu semua hanya dalam penampakan lahir belaka. Pada hakikatnya al-Khowwas adalah seorang alim sedang al-Sya’roni adalah seorang ummi. Ilmu al-Khowwas adalah ilmu mauhibah yang langsung diterima dari Allah, sedang ilmu al-Sya’roni adalah ilmu yang bersumber dari kitab-kitab bacaan yang hakikat ilmu tersebut menurut orang sufi bukan merupakan ilmu yang dimiliki secara hakiki, melainkan ilmu yang didapat melalui bacaan terhadap kitab. Al-Khowwas adalah seorang yang telah mengantarkan al-Sya’roni menuju dunia sufi yang sesunggungya. Dia telah mengantarkan al-Sya’roni mencapai derajat kewalian, dan mengajarkan tata cara mencapai sebuah ilmu laduni. Dalam beberapa kesempatan Al-Sya’roni mengisahkan bagaimana al-Khowwas telah memberikan pengajaran kepada dirinya dalam mencapai derajat tersebut. Yang pertama ia lakukan adalah menjual semua kitab yang ia miliki, dan menghabiskan semua hasil penjualan kepada fakir miskin. Pada awalnya, al-Sya’roni merasa berat menjalankan perintah sang guru, bahkan setelah melakukan semua perintah tersebut, al-Sya’roni merasa tidak enak hati dan terus memikirkan kitab-kitab yang telah ia jual. Ia merasa telah kehilangan semua ilmu yang selama ini ia tekuni. Tetapi, ketika al-Khowwas mengetahui hal tersebut, beliau memerintahkan kepada al-Sya’roni untuk memperbanyak dzikir kepada Allah. Setelah mampu menanggulangi cobaan pertama ini, al-Khowwas menyuruhnya menghindari keramaian manusia (uzlah), hingga pada akhirnya al-Sya’roni merasa dirinya paling baik dibandingkan dengan yang lainya. Al-Khowwas kemudian menganjurkan kepada al-Sya’roni untuk terus melakukan mujahadah hingga ia akan merasakan bahwa dirinya lebih hina dari pada orang yang paling hina sekalipun.Setelah masa-masa tersebut, al-Khowas menyuruh al-Sya’roni untuk berbaur kembali dengan masyarakat ramai, dengan bersabar atas apa yang mereka lakukan terhadap dirinya. Al-Sya’roni ketika menjalankan hal tersebut merasakan bahwa dirinya merupakan orang yang paling tinggai derajatnya jika dibandingkan dengan orang lainya. Tetapi, seperti biasanya, al-Khowwas kemudian memerintahkan kepada dirinya untuk menghilangkan perasaan-perasaan tersebut. Al-Khowwas menyuruh al-Sya’roni untuk memperbanyak dzikir kepada Allah dalam semua waktu-waktunya. Ia tidak boleh memikirkan hal lain selain sang pencipta. Sehingga ia harus menjalani masa-masa itu selama berbulan-bulan. Dan bukan hanya itu saja, al-Khowwas kemudian menyuruh dirinya untuk menghindar dari nafsu makan. Makan hanya dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup belaka, sehingga al-Sya’roni ketika itu merasakan dirinya telah terbang ke atas.Mujahadah yang telah diajarkan al-Khowwas kepada al-Sya’roni telah menjadikan dirinya memiliki keilmuan yang tidak ia duga sebelumnya. Ia merasakan, bahwa ilmu yang telah ia miliki, mendapatkan pesaing dari ilmu mauhibah yang baru ia dapat. Ilmu yang baru ia dapat telah memberi penyempurnaan terhadap ilmu yang selama ini ia miliki. Hati al-Sya’roni telah dibuka oleh Allah, dan diberikan pengetahuan-pengetahuan yang hanya dimiliki oleh seorang sufi saja. Tetapi, walaupun al-Sya’roni telah mendapatkan ilmu laduni dari Allah, al-Khowwas yang dalam hal ini berperan sebagai guru al-Sya’roni, membimbing kepada dirinya untuk terus melakukan berbagai macam mujahadah dalam rangka membersihkan hatinya dari belenggu duniawi. Sehingga pada akhirnya al-Sya’roni mampu mendapatkan berbagai macam ilham dan karomah yang telah diberikan langsung oleh Allah kepada dirinya.
Karomah Imam Sya'roni
Suatu ketika antara Syaekh Abd al-Wahhab dengan Syekh Nasiruddin al-Laqqani, terjadi kesalahkepahaman karena ada aduan dari sebagian orang yang hasud pada Syaekh Abd al-Wahhab. Dia mengadu pada Syekh Nasir bahwa Syekh Sya'roni dalam majlis pengajiannya mencampur santri laki-laki dengan santri perempuan. Ketika Syekh Sya'roni mengetahui bahwa Syekh Nasir terkena tipuan orang ini, maka beliau sowan ke Syekh Nasir untuk meminjam kitab "Al-Mudawwanah". Syaekh Nasir dalam kesempatan itu mengatakan : " Aku harap engkau tidak melakukan pelanggaran lagi, dan engkau kembali pada Syariat yang benar ! ". Syaekh Sya'roni menjawab : " InsyaAllah itu akan terjadi ". Setelah itu, Syaekh Nasir menyuruh pembantunya untuk mengeluarkan kitab "Al-Mudawwanah" dari lemari, dan menyuruhnya mengantarkannya ke rumah Syekh Sya'roni. Beberapa saat setelah sampai di rumah Syekh Sya'roni, pembantu itu mohon diri untuk pulang. Namun Syekh Sya'roni menahan dan meminta agar ia mau menginap barang satu malam.Keduanya mengisi malam itu dengan bercengkerama sampai larut malam. Ketika malam telah melampaui sepertiganya, Syekh Sya'roni masuk ke kamar kholwatnya. Kira-kira seperempat jam, beliau keluar untuk membangunkan pembantu itu agar sholat tahajjud. Lalu dia bangun, berwudlu dan sholat bersama Syekh Sya'roni sampai menjelang subuh. Selesai solat Subuh mereka berdua membaca Qur'an bersama, lalu mengamalkan wirid masing masing sampai matahari terbit. Menginjak matahari setinggi tombak Syekh Sya'roni mengajaknya untuk ke kamar dan makan pagi bersama. "Tolong kembalikan kitab al-Mudawwanah ini pada Syekh Nasir dan sampaikan rasa terima kasih saya" ucap Syekh Sya'roni setelah acara makan pagi selesai. Khodim Syekh Nasir ini heran dan bertanya-tanya dalam hatinya : " Apa maksud Syakh Sya'roni ini, meminjam kitab hanya satu malam saja? Apa yang telah dilakukannya dengan kitab ini? ". Ketika dia sampai pada gurunya dan mengembalikan kitab tersebut Syekh Nasir tambah marah pada Syekh Sya'roni. Di tengah rasa marah ini Syekh Nasir ditanya tentang suatu masalah yang mengharuskannya untuk membaca kitab Al-Mudawwanah. Ketika membukanya ia kaget karena di situ ada catatan-catatan tangan Syekh Sya'roni. Demikian lembar demi lembar selalu ada catatan tangan Syekh Sya'roni. Karena heran dengan kenyataan ini Syekh Nasir bertanya pada muridnya tadi : "Apa yang dilakukan Syekh Sya'roni dengan kitab ini ?". Diapun menjawab: " Demi Allah… dia tidak berpisah dariku kecuali hanya dua puluh menit, beliau tidak meninggalkan wiridan dan tahajjudnya ". Demi mendengar keterang muridnya ini, Syekh Nasir lalu pergi menghadap Syekh Sya'roni dengan tanpa memaakai alas kaki dan tutup kepala. Ketika sampai di hadapan Syekh Sya'roni Syekh Nasir berkata : " Sekarang aku bertaubat. Aku tidak akan berani lancang pada golongan ahli Tasawwuf ". Syaekh Sya'roni lalu berkata : "Maukah tuan aku tunjukkan kitab ringkasan kitab Al-Mudawwanah, yang aku lakukan malam itu ? kalau memang ada yang menerimanya itu semata-mata anugerah Allah, dan barokah Izin Nabi SAW. Kalau tidak ada yang menerimanya maka aku akan menghapusnya dengan air ". Lalu Syaekh Nasir memberikan kata pengantar, dan memuji kitab Syekh Sya'roni ini.Di antara karomah Imam Sya'roni adalah suatu ketika ia tidur di rumah kawannya di sebuah ruang terpencil yang banyak jinnya. Pada petang harinya kawannya ini menyalakan lampu di ruangan itu, menutup pintu lalu meninggalkan Syekh Sya'roni sendirian. Lalu datanglah sekelompok jin. Mereka mematikan lampu dan mengitari Syekh kita ini hendak mengganggunya. Tahu akan apa yang terjadi Syekh Sya'roni berkata : " Demi keagungan Allah…. Kalau saja aku mau menangkap salah satu di antara mereka, niscaya tidak akan ada satupun yang mampu melepaskannya". Lalu Imam Sya'roni tertidur dengan tenang seperti tidak ada apa-apa.Di antara karomahnya adalah, suatu ketika Imam Sya'roni berkata : "Aku diberi anugrah oleh Allah berupa pengetahuan apakah seorang wali sedang berada dalam kuburnya atau tidak. Karena memang para wali dalam kuburnya mempunyai aktifitas tersendiri. Mereka selalu datang dan pergi. Keistimewaan ini juga di miliki oleh Syekh Ali al-Khowwas guru Syaekh Sya'roni. Sang guru ini kalau melihat seseorang mau ziaroh ke makam seorang wali kadang-kadang mengatakan : " Cepatlah pergi kesana, karena sebentar lagi sang wali mau pergi untuk keperluan ! ". Suatu ketika Syekh Sya'roni ziarah ke makam Syekh Umar Ibn al-Faridl, tapi tidak menjumpainya dalam kuburannya. Setelah itu, Syekh Umar datang kepadanya, sambil berkata : " Maafkan saya, karena tadi aku ada keperluan ".
Wafat
Imam Sya'roni wafat pada tahun 973 H 1565 M.
I
mam Sya'roni dan dunia ibadah
Pada usia yang masih sangat belia, al-Sya’roni telah ditinggal mati oleh ayahnya. Setelah itu Sya'roni kecil dirawat oleh seorang paman yang shalih dan ahli ibadah. Sang paman yang shalih selalu membimbing kemenakannya untuk selalu hidup dalam keshalihan dan ketaatan kepada Tuhan. Dari hasil didikan seorang paman yang taat ini, bukan sesuatu yang mengherankan jika Imam Sya’roni semenjak kecilnya, merupakan seorang anak yang terkenal akan ibadah dan pengabdianya kepada Allah. Semenjak usia delapan tahun, dia telah terbiasa melakukan shalat malam, dengan menenggelamkan diri dalam dzikir-dzikir yang mengagumkan. Keyatiman yang ia alami, tidak menjadikan dirinya berkembang sebagai anak yang hidup dalam keputusasaan dengan tanpa harapan. Semenjak kecil, ia telah menyakini dalam hatinya yang paling dalam, bahwa Allah telah menjaganya dari sifat keberagamaan yang lemah, sebagaimana Allah selalu menjaga dirinya dari perbuatan yang tercela dan hina. Bahkan dalam hatinya, dia juga percaya bahwa Allah telah memberikan kepada dirinya kecerdasan yang bisa dijadikan pisau dalam memahami semua keilmuan dengan benar, yang sekaligus mampu memahami semua kerumitan- kerumitan yang ada.
Imam Sya'roni dan dunia kelimuan
Dalam sejarah hidupnya, kecintaan Imam Sya’roni terhadap ilmu-ilmu agama, telah menjadikan dirinya melakukan perjalananan dari desa asalnya menuju Kairo. Ketika berada di Kairo, dia yang semenjak kecil dididik dengan keshalihan dan ketaatan, selalu menghabiskan waktu-waktu yang ia miliki dengan beribadah dan menelaah semua keilmuan. Dia telah menjadi semakin alim dan bertakwa. Waktu-waktunya hanya ia habiskan untuk beribadah dan belajar, di dalam sebuah masjid. Semenjak berada di Kairo, dia telah berhasil bertemu dengan para ulama-ulama besar; seperti Jalaluddin al-Syuyuthi, Zakaria al-Anshori, Nashirudin al-Laqoni dan al-Romli, yang guru-gurunya ini selalu ia kenang dalam beberapa tulisan kitabnya. Di Kairo, Imam agung ini mempelajari semua keilmuan yang ada pada zamanya. Dia selalu mempelajari semua keilmuan dengan semangat belajar yang luar biasa. Dia merupakan simbol dari seorang murid yang teladan dan rajin pada zamanya. Dia selalu mencari sebuah kebenaran di manapun ia berada. Dalam pandangannya, semua imam adalah figur yang telah mendapatkan sebuah petunjuk dari Allah. Dia tidak melakukan sikap fanatisme yang berlebihan terhadap salah satu mazhab, dan tidak tergesa-gesa dalam menilai sebuah ijtihad dari salah satu mazhab tertentu, kecuali setelah melakukan pengkajian yang matang dan mendetail. Dan, setelah ia menguasai beberapa disiplin ilmu yang ada pada zamanya, dia tidak berubah menjadi seorang yang sombong dan angkuh, tapi tetap menjadi seorang yang tawadhu’ dan rendah hati. As-Sya'roni sebagaimana ahli sufi lainnya, selalu menghindari perdebatan yang tidak ada gunanya di saat menuntut ilmu. Dia memahami betul bahwa berdebat hanya akan menjauhkan dirnya dari cahaya Tuhan.
As-Syaroni dan Ali al-Khowwas
Pertemuan antara al-Sya’roni dan al Khowwas, merupakan salah satu bukti betapa pentingnya seorang Syaikh dalam dunia para sufi. Al-Khowwas adalah seorang laki-laki yang telah diberikan Allah sebuah mauhibah dan keistimewaan, dalam menjalani badai kehidupan. Dia merupakan salah satu anugrah, yang pernah diberikan Allah kepada umat manusia dalam menuju sebuah hakikat. Al-Khowwas merupakan simbol kebenaran atas keberadaan ilmu Laduni dalam dunia sufi. Semenjak kecil Dia adalah seorang yang ummi(buta huruf), yang dalam setiap perkataannya selalu diwarnai dengan ayat-ayat Alquran dan Hadits. Dia mampu mengambil sebuah istimbat dari dalil-dalil tersebut, dengan sangat menakjubkan dan mengherankan. Pertemuannya dengan al-Sya’roni, merupakan sebuah bukti dari keistimewaan seorang wali dengan ilmu laduninya, dengan seorang alim yang belum mencapai derajat tersebut. Al-Khowwas adalah seorang ummi, sedang al-Sya’roni adalah seorang yang alim. Tapi, itu semua hanya dalam penampakan lahir belaka. Pada hakikatnya al-Khowwas adalah seorang alim sedang al-Sya’roni adalah seorang ummi. Ilmu al-Khowwas adalah ilmu mauhibah yang langsung diterima dari Allah, sedang ilmu al-Sya’roni adalah ilmu yang bersumber dari kitab-kitab bacaan yang hakikat ilmu tersebut menurut orang sufi bukan merupakan ilmu yang dimiliki secara hakiki, melainkan ilmu yang didapat melalui bacaan terhadap kitab. Al-Khowwas adalah seorang yang telah mengantarkan al-Sya’roni menuju dunia sufi yang sesunggungya. Dia telah mengantarkan al-Sya’roni mencapai derajat kewalian, dan mengajarkan tata cara mencapai sebuah ilmu laduni. Dalam beberapa kesempatan Al-Sya’roni mengisahkan bagaimana al-Khowwas telah memberikan pengajaran kepada dirinya dalam mencapai derajat tersebut. Yang pertama ia lakukan adalah menjual semua kitab yang ia miliki, dan menghabiskan semua hasil penjualan kepada fakir miskin. Pada awalnya, al-Sya’roni merasa berat menjalankan perintah sang guru, bahkan setelah melakukan semua perintah tersebut, al-Sya’roni merasa tidak enak hati dan terus memikirkan kitab-kitab yang telah ia jual. Ia merasa telah kehilangan semua ilmu yang selama ini ia tekuni. Tetapi, ketika al-Khowwas mengetahui hal tersebut, beliau memerintahkan kepada al-Sya’roni untuk memperbanyak dzikir kepada Allah. Setelah mampu menanggulangi cobaan pertama ini, al-Khowwas menyuruhnya menghindari keramaian manusia (uzlah), hingga pada akhirnya al-Sya’roni merasa dirinya paling baik dibandingkan dengan yang lainya. Al-Khowwas kemudian menganjurkan kepada al-Sya’roni untuk terus melakukan mujahadah hingga ia akan merasakan bahwa dirinya lebih hina dari pada orang yang paling hina sekalipun.Setelah masa-masa tersebut, al-Khowas menyuruh al-Sya’roni untuk berbaur kembali dengan masyarakat ramai, dengan bersabar atas apa yang mereka lakukan terhadap dirinya. Al-Sya’roni ketika menjalankan hal tersebut merasakan bahwa dirinya merupakan orang yang paling tinggai derajatnya jika dibandingkan dengan orang lainya. Tetapi, seperti biasanya, al-Khowwas kemudian memerintahkan kepada dirinya untuk menghilangkan perasaan-perasaan tersebut. Al-Khowwas menyuruh al-Sya’roni untuk memperbanyak dzikir kepada Allah dalam semua waktu-waktunya. Ia tidak boleh memikirkan hal lain selain sang pencipta. Sehingga ia harus menjalani masa-masa itu selama berbulan-bulan. Dan bukan hanya itu saja, al-Khowwas kemudian menyuruh dirinya untuk menghindar dari nafsu makan. Makan hanya dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup belaka, sehingga al-Sya’roni ketika itu merasakan dirinya telah terbang ke atas.Mujahadah yang telah diajarkan al-Khowwas kepada al-Sya’roni telah menjadikan dirinya memiliki keilmuan yang tidak ia duga sebelumnya. Ia merasakan, bahwa ilmu yang telah ia miliki, mendapatkan pesaing dari ilmu mauhibah yang baru ia dapat. Ilmu yang baru ia dapat telah memberi penyempurnaan terhadap ilmu yang selama ini ia miliki. Hati al-Sya’roni telah dibuka oleh Allah, dan diberikan pengetahuan-pengetahuan yang hanya dimiliki oleh seorang sufi saja. Tetapi, walaupun al-Sya’roni telah mendapatkan ilmu laduni dari Allah, al-Khowwas yang dalam hal ini berperan sebagai guru al-Sya’roni, membimbing kepada dirinya untuk terus melakukan berbagai macam mujahadah dalam rangka membersihkan hatinya dari belenggu duniawi. Sehingga pada akhirnya al-Sya’roni mampu mendapatkan berbagai macam ilham dan karomah yang telah diberikan langsung oleh Allah kepada dirinya.
Karomah Imam Sya'roni
Suatu ketika antara Syaekh Abd al-Wahhab dengan Syekh Nasiruddin al-Laqqani, terjadi kesalahkepahaman karena ada aduan dari sebagian orang yang hasud pada Syaekh Abd al-Wahhab. Dia mengadu pada Syekh Nasir bahwa Syekh Sya'roni dalam majlis pengajiannya mencampur santri laki-laki dengan santri perempuan. Ketika Syekh Sya'roni mengetahui bahwa Syekh Nasir terkena tipuan orang ini, maka beliau sowan ke Syekh Nasir untuk meminjam kitab "Al-Mudawwanah". Syaekh Nasir dalam kesempatan itu mengatakan : " Aku harap engkau tidak melakukan pelanggaran lagi, dan engkau kembali pada Syariat yang benar ! ". Syaekh Sya'roni menjawab : " InsyaAllah itu akan terjadi ". Setelah itu, Syaekh Nasir menyuruh pembantunya untuk mengeluarkan kitab "Al-Mudawwanah" dari lemari, dan menyuruhnya mengantarkannya ke rumah Syekh Sya'roni. Beberapa saat setelah sampai di rumah Syekh Sya'roni, pembantu itu mohon diri untuk pulang. Namun Syekh Sya'roni menahan dan meminta agar ia mau menginap barang satu malam.Keduanya mengisi malam itu dengan bercengkerama sampai larut malam. Ketika malam telah melampaui sepertiganya, Syekh Sya'roni masuk ke kamar kholwatnya. Kira-kira seperempat jam, beliau keluar untuk membangunkan pembantu itu agar sholat tahajjud. Lalu dia bangun, berwudlu dan sholat bersama Syekh Sya'roni sampai menjelang subuh. Selesai solat Subuh mereka berdua membaca Qur'an bersama, lalu mengamalkan wirid masing masing sampai matahari terbit. Menginjak matahari setinggi tombak Syekh Sya'roni mengajaknya untuk ke kamar dan makan pagi bersama. "Tolong kembalikan kitab al-Mudawwanah ini pada Syekh Nasir dan sampaikan rasa terima kasih saya" ucap Syekh Sya'roni setelah acara makan pagi selesai. Khodim Syekh Nasir ini heran dan bertanya-tanya dalam hatinya : " Apa maksud Syakh Sya'roni ini, meminjam kitab hanya satu malam saja? Apa yang telah dilakukannya dengan kitab ini? ". Ketika dia sampai pada gurunya dan mengembalikan kitab tersebut Syekh Nasir tambah marah pada Syekh Sya'roni. Di tengah rasa marah ini Syekh Nasir ditanya tentang suatu masalah yang mengharuskannya untuk membaca kitab Al-Mudawwanah. Ketika membukanya ia kaget karena di situ ada catatan-catatan tangan Syekh Sya'roni. Demikian lembar demi lembar selalu ada catatan tangan Syekh Sya'roni. Karena heran dengan kenyataan ini Syekh Nasir bertanya pada muridnya tadi : "Apa yang dilakukan Syekh Sya'roni dengan kitab ini ?". Diapun menjawab: " Demi Allah… dia tidak berpisah dariku kecuali hanya dua puluh menit, beliau tidak meninggalkan wiridan dan tahajjudnya ". Demi mendengar keterang muridnya ini, Syekh Nasir lalu pergi menghadap Syekh Sya'roni dengan tanpa memaakai alas kaki dan tutup kepala. Ketika sampai di hadapan Syekh Sya'roni Syekh Nasir berkata : " Sekarang aku bertaubat. Aku tidak akan berani lancang pada golongan ahli Tasawwuf ". Syaekh Sya'roni lalu berkata : "Maukah tuan aku tunjukkan kitab ringkasan kitab Al-Mudawwanah, yang aku lakukan malam itu ? kalau memang ada yang menerimanya itu semata-mata anugerah Allah, dan barokah Izin Nabi SAW. Kalau tidak ada yang menerimanya maka aku akan menghapusnya dengan air ". Lalu Syaekh Nasir memberikan kata pengantar, dan memuji kitab Syekh Sya'roni ini.Di antara karomah Imam Sya'roni adalah suatu ketika ia tidur di rumah kawannya di sebuah ruang terpencil yang banyak jinnya. Pada petang harinya kawannya ini menyalakan lampu di ruangan itu, menutup pintu lalu meninggalkan Syekh Sya'roni sendirian. Lalu datanglah sekelompok jin. Mereka mematikan lampu dan mengitari Syekh kita ini hendak mengganggunya. Tahu akan apa yang terjadi Syekh Sya'roni berkata : " Demi keagungan Allah…. Kalau saja aku mau menangkap salah satu di antara mereka, niscaya tidak akan ada satupun yang mampu melepaskannya". Lalu Imam Sya'roni tertidur dengan tenang seperti tidak ada apa-apa.Di antara karomahnya adalah, suatu ketika Imam Sya'roni berkata : "Aku diberi anugrah oleh Allah berupa pengetahuan apakah seorang wali sedang berada dalam kuburnya atau tidak. Karena memang para wali dalam kuburnya mempunyai aktifitas tersendiri. Mereka selalu datang dan pergi. Keistimewaan ini juga di miliki oleh Syekh Ali al-Khowwas guru Syaekh Sya'roni. Sang guru ini kalau melihat seseorang mau ziaroh ke makam seorang wali kadang-kadang mengatakan : " Cepatlah pergi kesana, karena sebentar lagi sang wali mau pergi untuk keperluan ! ". Suatu ketika Syekh Sya'roni ziarah ke makam Syekh Umar Ibn al-Faridl, tapi tidak menjumpainya dalam kuburannya. Setelah itu, Syekh Umar datang kepadanya, sambil berkata : " Maafkan saya, karena tadi aku ada keperluan ".
Wafat
Imam Sya'roni wafat pada tahun 973 H 1565 M.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Syair :
Al Ustadz Al Habib Alwi Bin Sayyidil Walid Al Habib Abdurrahman Asseqaf
Majlis Ta'lim Dan Dzikir Zaadul Muslim
banyak orang pintar di negara kita
politisi pakar ekonomi tata
negara tersebar hukum tak berdaya
masyarakat bar-bar rusuh amuk masa
demokrasi dan ham menjadi senjata
pemusnah mencekam karna salah makna
sehingga yg dendam aktif turut serta
merusak memejam mata korban warga
kekejaman terus masih kan berjalan
kekacauan mulut tetap kan berperan
negarawan kurus penghianat mapan
penyusup pun lurus tata masa depan
orang orang baik sebagai pejabat
waspadalah lirik bawahan dan rakyat
muslim dan munafik bersatu mufakat
jangan lah tertarik nikmat yang sesaat
ajal mengikuti dirimu setiap
langkah dari hari kehari bersiap
menunggu tak henti sampai waktu tetap
akhirnya kau mati pendampingmu lenyap
wahai saudaraku muslim dan muslimat
kebajikan satu hidupkan syariat
bela majlis ilmu kau pasti di laknat
iblis setan seribu kabur dan mengumpat
allah dan rasulmu ridho dan berjanji
apapun dosamu surga nya menanti
ayah dan ibumu para imam wali
sohabat do'amu diperkenan pasti
baca lah sejarah atau pun riwayat
para wali Alloh dan juga sahabat
yakin mu bertambah iman mu meningkat
bekerja berpasrah tingkatkan semangat
pejamkan matamu dari nikmat orang
hidupkan hatimu istigfar tak kurang'
jangan cari tau tetaplah berpegang
nasehat guru mu jadikan lah tiang
ciri ciri guru pembawa selamat
haruslah berilmu awas kau terpikat
jikalau berimu tentu bersolawat
dan sewaktu waktu ikuti dan lihat
hati nya tak dengki gibah atau hasad
juga tak ambisi tegar tak terjerat
murah kadang hati marah atau melaknat
tujuan nya murni agar kau selamat
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tipu Daya Iblis Syetan untuk orang-orang mampu
Syair :
Al Ustadz Al Habib Alwi Bin Sayyidil Walid Al Habib Abdurrahman Asseqaf
Majlis Ta'lim Dan Dzikir Zaadul Muslim
lantas apa langkah iblis berbuat
syetan-syetan menunggu perintahnya
mengganggu,menggoda untuk mengikat
orang-orang mampu seatasnya
kerja dan damping dia yang kaya
beri kemudahan dalam urusan
agar dia tetap lupa Tuhannya
kirim kawan,teman tetangga syetan
dengan cara-cara yang lebih lembut
bisikan kata yang benar dan indah
jangan sampai orang lain menyebut
kita kikir serta jarang sedekah
lalu dia pun berbuat mulia
agar orang memandangnya dermawan
memberi santunan zakat lainnya
sodakoh jariah hotmix jalanan
kadang pula memandang para tokoh
agama dan masyarakat lingkungan
ustadz-ustadz pak haji orang bodoh
takut memberi nasehat pandangan
takut si kaya kan tersinggung
ddengan nasehat yang di sampaikan
sehingga sang kaya hidupnya bingung
dalam agama tak ada teguran
padahal cinta yang tulus adanya
memberi tahu kan kewajiban
pada saudara khusus seagama
kaya pangkat harus di selamatkan
masih banyak contoh lainnya
yang dapat di jadikan pelajaran
bagi dia yang berharap hidupnya
selamat dari tipuan jerat syetan
sebab iblis tipu dayanya
lemah dalam hal menjerat mangsanya
tapi menjadi kuat pengaruhnya
karna manusia yang membawanya
wahai Tuhanku yang maha pengasih
penyayang terhadap hamba-hamba Nya
beri perlindungan kami yang masih
sangat awam kelicikan agama
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menuntut Ilmu
Syair :
Al Ustadz Al Habib Alwi Bin Sayyidil Walid Al Habib Abdurrahman Asseqaf
Majlis Ta'lim Dan Dzikir Zaadul Muslim
* di malam minggu ini pastinya bulan maret
tua muda menjadi satu sebagi umat
tgl 12 pasti 2005 tepat
sebulan 4 kali
malem minggu dan jum'at
* di majlis penuh berkah albusyro di sebutnya
tempat orang ibadah blajar ilmu agama
laki prempuan susah menjadi bahagia
karna zat yang di sembah di dapatkan ilmunya
* malam jumat ketiga juga jumat ke empat
sifat nabi yang mulia dalam bentuk riwayat
di ajarkan semua agar kita selamat
mengenal diri kita sebagai teladan umat
* sedangkan malam minggu khusus ilmu ibadah
solat yg 5 waktu fiqih dalam istilah
berwudu dengan ilmu yakin pasti bertambah
hatimu yang membatu akan menjadi lemah
* dan juga ilmu solat yg kita pun kerjakan
baik berbentuk sunat dalam keseharian
semuanya kan kau dapat tanpa merasa beban
hanya iblis terlaknat setan yang melecehkan
* selain yang tersebut banyak juga hal lain
yang dirasakan kusut disini engkau mungkin
hati menjadi lembut pikiran buruk dingin
jauh dari menghasud itulah sifat mukmin
* contohnya ilmu tauhid ataupun keyakinan
diajarkan sedikit mantap tak tergoyahkan
bukan membaca wirid atau sibuk tahlilan
yang mati pun menjerit yang hidup kekenyangan
* menjerit karna siksa yang tahlil tuli buta
taunya hanya baca komat kamit semata
mereka menggapnya itu sunat nabinya
seakan diri punya makna dalam agama
* padahal sesungguhnya bukan itu maksudnya
tapi sibodoh hina pertahankan adatnya
mengabaikan agama ilmu syariat mulia
namun musuh berkata ini tradisi kita
* adat atau tradisi tanpa lapisan ilmu
akibat nya membabi buta engkau tak tahu
jangan lagi ikuti karna setan membantu
orang-orang nya anti duduk di majlis ilmu
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima Kasih Guruku
wahai guruku engkaulah pelita
dalam hidupku yang sesat tanpamu
ilmu yg kau beri doa yang kau ucap
untuk jama'ahmu yang mencintaimu
terima kasih guru atas semua itu
terima kasih guru akan jasa jasamu
wahai guruku engkaulah pelita
dalam hidupku yang sesat tanpamu
guru tolonglah bimbing kami semua
dengan kasih sayang yang tulus darimu
tanpa mu guru hidup jamah tiada berguna
terima kasih guru atas semua itu
terima kasih guru akan jasa jasamu
Zaadul Muslim
ZM
Tiada yang seindah GURU ku...
dalam hidupku yang sesat tanpamu
ilmu yg kau beri doa yang kau ucap
untuk jama'ahmu yang mencintaimu
terima kasih guru atas semua itu
terima kasih guru akan jasa jasamu
wahai guruku engkaulah pelita
dalam hidupku yang sesat tanpamu
guru tolonglah bimbing kami semua
dengan kasih sayang yang tulus darimu
tanpa mu guru hidup jamah tiada berguna
terima kasih guru atas semua itu
terima kasih guru akan jasa jasamu
Zaadul Muslim
ZM
Tiada yang seindah GURU ku...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karna Cinta
hatiku bertanya tanya ada apa
mungkinkah kau lupa atau tak merasa
ku sadari diri didalam bercinta
rasa rendah diri karena tak punya
tetapi bukankah kau tlah kuberi tahu
aku orang susah mengapa kau mau
susah yang ku maksud kau lebih mengerti
semua tersebut masih kau turuti
kini setelah hati membara didalam
cinta kasih diri padamu kau bungkam
jika ku turuti nafsu yang menggoda
tentu diri pasti membuat mu luka
luka tak berarti berbuat hal hina
karna ku mengerti ajaran agama
sungguh ku sesali pertemuan kita
meski ku sadari yang kita berbeda
kenangan yg indah pada masa lalu
anggaplah lah sebuah lukisan tak laku
artinya tak ada guna dan maknanya
lantas untuk apa kita mengenangnya
bahkan sebaliknya do'a ku selalu
padamu tak lupa jagalah dirimu
lelaki yang kini ada di sampingmu
jangan kau sakiti seperti dirimu
oh tuhan pencipta segala yang ada
lindungilah hamba dari nafsu hina
selamat berpisah untuk tak bertemu
jauhkanlah fitnah bahagia hidupmu
selamat berpisah untuk tak bertemu
aku bukan susah tetapi tlah jemu
mungkinkah kau lupa atau tak merasa
ku sadari diri didalam bercinta
rasa rendah diri karena tak punya
tetapi bukankah kau tlah kuberi tahu
aku orang susah mengapa kau mau
susah yang ku maksud kau lebih mengerti
semua tersebut masih kau turuti
kini setelah hati membara didalam
cinta kasih diri padamu kau bungkam
jika ku turuti nafsu yang menggoda
tentu diri pasti membuat mu luka
luka tak berarti berbuat hal hina
karna ku mengerti ajaran agama
sungguh ku sesali pertemuan kita
meski ku sadari yang kita berbeda
kenangan yg indah pada masa lalu
anggaplah lah sebuah lukisan tak laku
artinya tak ada guna dan maknanya
lantas untuk apa kita mengenangnya
bahkan sebaliknya do'a ku selalu
padamu tak lupa jagalah dirimu
lelaki yang kini ada di sampingmu
jangan kau sakiti seperti dirimu
oh tuhan pencipta segala yang ada
lindungilah hamba dari nafsu hina
selamat berpisah untuk tak bertemu
jauhkanlah fitnah bahagia hidupmu
selamat berpisah untuk tak bertemu
aku bukan susah tetapi tlah jemu
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
kenapa saya sangat merasa apah yg di ceramahin al ustad alwi dalam majelis ilmu nya yg saya hadiri dan stiap saya liat di youtube dan artikel gogel nya pun saya selalu merasa seperti al ustad seperti sedang menasehati kisah hidup saya smua nya hampir slalu sama dan kebetulan berulang selalu benar tidak nya smoga al ustad slalu membingbing saya amien karna saya mau bertanya slalu segan su ul adab sama guru nanya yg aneh aneh tp smuanya seperti nyata seakan al ustad habib alwie tau kisah saya tolong saya pengen lepas dari belenggu yg membingung kan saya ini tapi saya selalu coba berbaik sangka dalam setiap pertkataan al ustad seperti al ustad selalu bilang berbaik sangka lah dalam setiap perkataan nya karna al ustad bukan perangkai kata dan bukan pula mengambil.keuntungan apapu tapi semua nyata beliaw selalu bilang.bgth tolong saya
BalasHapus